KONTEKS.CO.ID — Vitiligo adalah penyakit autoimun yang menyebabkan zona tubuh muncul warna putih yang disebabkan oleh hilangnya sel pigmentasi melalui aktivasi sistem kekebalan tubuh.
Bentuknya bervariasi, bisa terjadi di mana saja pada tubuh, dan tidak memiliki gejala lain. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor kimia dapat berperan.
Terapi untuk vitiligo meliputi tindakan medis, obat-obatan, terapi cahaya, dan pembedahan. Terapi medis seperti kortikosteroid, psoralen, dan terapi lainnya dapat membantu menyembuhkan atau memperbaiki warna kulit.
Suntikan kortikosteroid bisa membantu mengembalikan warna kulit, tetapi dapat menyebabkan efek samping. Psoralen, yang berasal dari tumbuhan, dapat membantu menyembuhkan vitiligo, tetapi dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Terapi cahaya ultraviolet dapat membantu mengembalikan warna kulit, tetapi risiko kanker kulit juga meningkat. Pembedahan dapat membantu mengembalikan warna kulit, tetapi metode ini kurang umum.
Gejala khas dari vitiligo adalah munculnya area-area berwarna putih di kulit. Terkadang, daerah-daerah tersebut dapat menjadi lebih luas dengan waktu.
Gejala lain yang mungkin terjadi adalah:
– Ketombe.
– Kelopak mata berwarna lebih gelap daripada bagian lain dari wajah.
– Rambut berwarna lebih terang daripada warna aslinya di beberapa bagian tubuh.
– Warna kulit di dalam mulut, di sekitar anus, atau di sekitar vagina yang berubah.
– Kuku yang berwarna putih.
– Sensitivitas yang meningkat terhadap sinar matahari.
Selain gejala-gejala di atas, pasien dengan vitiligo juga dapat mengalami depresi, masalah pada citra diri, dan masalah sosial.
Penyakit vitiligo adalah suatu kondisi kulit yang disebabkan oleh hilangnya pigmen kulit, menyebabkan munculnya area putih di kulit. Ini adalah penyakit kronis dan tidak dapat disembuhkan secara permanen.
Namun, ada beberapa pengobatan yang dapat membantu menyamarkan tanda-tanda kondisi ini. Walaupun tidak berbahaya secara kesehatan, penyakit vitiligo dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi penderita.
Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan perasaan depresi dan stres. Hal ini juga dapat menyebabkan diskriminasi sosial dan gangguan secara psikologis.
Karena itu, sangat penting bagi penderita vitiligo untuk mendapatkan perawatan yang tepat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"