KONTEKS.CO.ID – Virus adalah organisme hidup yang bergantung pada parasit obligat, yang berarti mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa hospes atau inang.
Virus melakukan reproduksi di dalam sel inang, sehingga keberadaannya terbatas pada makhluk hidup yang menjadi inangnya.
Oleh karena itu untuk memelihara virus akan diperlukan medium berupa makhluk hidup, seperti embrio ayam.
Virus menunjukkan ciri-ciri kehidupan hanya ketika mereka dapat bereplikasi di dalam tubuh inang.
Di luar tubuh inang, virus memiliki bentuk kristal yang menyerupai objek mati, menandakan bahwa mereka bukan makhluk hidup.
Oleh karena itu, virus disebut sebagai parasit obligat karena reproduksi mereka hanya dapat terjadi di dalam sel inang.
Virus menjadi parasit obligat karena ketergantungan mereka pada sel inang yang tidak memiliki organel sel seperti makhluk hidup lainnya.
Dalam sel inang, virus melakukan invasi dan memanfaatkannya untuk keuntungan mereka, karena virus tidak memiliki organ seluler untuk bereproduksi sendiri.
Di luar makhluk hidup, virus hanya berfungsi sebagai benda mati. Virus termasuk dalam kategori parasit mikroskopik yang mampu menginfeksi sel makhluk hidup.
Meskipun tidak termasuk dalam salah satu kingdom dalam sistem klasifikasi makhluk hidup, virus juga bukan kingdom tersendiri. Virus dianggap sebagai substansi peralihan antara benda hidup dan benda mati.
Ciri-ciri virus mencakup tubuh yang terdiri dari satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) dengan bentuk tubuh yang bervariasi, seperti bentuk T, filament, silindris, atau persegi panjang.
Virus mampu berada di dalam atau di luar sel, berperan sebagai agen genetika yang dapat menyebabkan perubahan genetika pada sel yang terinfeksi.
Selain itu, virus juga berperan sebagai agen penyakit yang menyebabkan perubahan, gangguan fungsi, atau kematian sel.
Virus tidak dapat bertahan hidup di luar makhluk hidup, kecuali dalam lingkungan laboratorium di mana mereka dapat dikembangbiakkan secara sintetis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"