KONTEKS.CO.ID — Di era digital saat ini, periklanan telah menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kesadaran merek dan menjangkau khalayak luas. Salah satu teknik periklanan yang paling efektif adalah endorsement.
Endorsement adalah strategi periklanan yang melibatkan sosok terkenal yang terakui. Dia juga terpercaya, dan mendapat rasa hormat dari orang-orang untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan merinci apa itu endorsement dan mengapa menjadi begitu penting dalam dunia periklanan.
Endorsement: Memanfaatkan Kekuatan Tokoh Terkenal
Ini lebih dari sekadar menggunakan wajah selebritas untuk menghiasi iklan. Endorsement adalah tentang menciptakan asosiasi positif antara merek dan tokoh terkenal tersebut.
Ketika selebritas yang masyarakat hormati memilih untuk mendukung produk atau jasa tertentu, mereka membawa legitimasi dan kredibilitas kepada merek tersebut.
Alat Kepercayaan dan Identifikasi
Salah satu alasan utama mengapa endorsement begitu efektif adalah karena hal itu membantu konsumen untuk membangun kepercayaan.
Orang cenderung percaya pada tokoh terkenal yang mereka kagumi. Kalau selebritas tersebut memilih produk tertentu, itu memberikan sinyal bahwa produk tersebut patut mendapat pertimbangan.
Selain itu, endorsement juga membantu konsumen untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan merek tersebut. Mereka merasa lebih dekat dengan selebritas idola mereka dengan memiliki produk yang sama.
Dampak Pada Penjualan
Tidak ada yang bisa meragukan dampak endorsement pada penjualan. Kehadiran tokoh terkenal dalam iklan sering kali meningkatkan perhatian dan minat konsumen.
Ini dapat menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan untuk produk atau jasa yang terpromosikan. Misalnya, penjualan pakaian olahraga yang atlet terkenal seringkali melonjak saat musim olahraga tertentu.
Hati-Hati dengan Kesesuaian dan Etika
Namun, endorsement juga memiliki sisi gelap. Penting bagi perusahaan dan selebritas untuk mempertimbangkan kesesuaian antara tokoh terkenal dan produk atau jasa yang mereka promosikan.
Menggunakan selebritas yang kurang relevan atau tidak sesuai dengan merek dapat berakibat buruk pada citra merek tersebut. Selain itu, etika juga harus terperhatikan, terutama dalam hal transparansi.
Konsumen harus tahu apakah selebritas benar-benar menggunakan produk yang mereka promosikan atau apakah mereka hanya “mendapat bayaran untuk berbicara”. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"