KONTEKS.CO.ID –Â Kehamilan adalah momen yang penuh harapan bagi setiap calon orang tua. Dalam proses ini, penting bagi ibu hamil untuk memastikan kesehatan janin yang berkembang dengan baik di dalam kandungannya.
Untuk membantu mengidentifikasi potensi risiko kelainan genetik yang mungkin terjadi pada janin, ada sebuah terobosan medis yang dikenal sebagai NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing).
Apa itu NIPT?
Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) adalah metode diagnostik yang digunakan selama kehamilan untuk mendeteksi potensi risiko kelainan genetik pada janin dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tes ini juga dikenal sebagai Tes Prenatal Genetik atau Tes Prenatal DNA.
NIPT memanfaatkan kemajuan dalam bidang genetika dan teknologi DNA untuk memberikan informasi yang berharga kepada calon orang tua tentang kesehatan genetik janin.
Bagaimana NIPT Bekerja?
NIPT berbeda dengan tes prenatal lainnya karena bersifat non-invasif, yang berarti tidak memerlukan penetrasi ke dalam rahim. Untuk mengambil sampel, dokter atau tenaga medis akan mengambil sejumlah kecil darah dari ibu hamil.
Dalam darah ibu tersebut, terdapat fragmen DNA janin yang berasal dari plasenta yang membawa informasi genetik tentang janin yang berkembang. Melalui analisis laboratorium, DNA janin ini kemudian diuji untuk mendeteksi adanya kelainan genetik yang mungkin terjadi.
Apa yang Dapat Dideteksi oleh NIPT?
NIPT dapat mengidentifikasi risiko beberapa kelainan genetik bawaan, termasuk:
Sindrom Down (Trisomi 21): Kelainan genetik yang menyebabkan perkembangan fisik dan kognitif yang terhambat.
Sindrom Edwards (Trisomi 18) dan Patau (Trisomi 13): Kelainan genetik serius yang sering kali mengakibatkan masalah kesehatan berat dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
Sindrom Turner: Kelainan genetik pada perempuan yang menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan seksual.
Sindrom Klinefelter: Kelainan genetik pada laki-laki yang menyebabkan gangguan perkembangan seksual.
Anomali Kromosom Seks: NIPT juga dapat mendeteksi anomali pada kromosom seks, seperti Klinefelter atau Turner, yang dapat mempengaruhi perkembangan seksual janin.
Keuntungan NIPT
Non-invasif: Tidak memerlukan prosedur yang melibatkan jarum atau penetrasi ke dalam rahim, sehingga mengurangi risiko potensial bagi ibu dan janin.
Akurasi Tinggi: NIPT menawarkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tes prenatal lainnya, seperti uji gula darah (glukosa) atau tes penguji gawat darurat (AFP).
Deteksi Dini: Dengan mendeteksi potensi risiko kelainan genetik pada tahap awal kehamilan, calon orang tua dapat mempersiapkan diri secara emosional dan fisik, serta dapat berkonsultasi dengan tim medis yang tepat untuk perawatan dan pengawasan lebih lanjut.
Meminimalkan Stres Emosional: Informasi yang diberikan oleh NIPT dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan stres emosional yang mungkin dirasakan oleh calon orang tua.
Namun, penting untuk diingat bahwa NIPT bukanlah diagnosis pasti. Jika hasil NIPT menunjukkan adanya risiko kelainan genetik, langkah selanjutnya biasanya akan melibatkan tes lanjutan, seperti amniosentesis atau biopsi khorionik vilus, untuk memastikan diagnosis sebelum membuat keputusan medis lebih lanjut.
Dengan bantuan NIPT, calon orang tua dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin timbul dan menerapkan langkah-langkah medis yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan janin yang dikandung.
Namun, selalu konsultasikan hasil tes dan pertanyaan apapun dengan tenaga medis yang berkompeten untuk memahami sepenuhnya implikasi dari hasil tes NIPT.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"