KONTEKS.CO.ID — Cuaca dingin dapat membawa pesona tersendiri, tetapi juga membawa risiko bagi kesehatan. Salah satu bahaya yang dapat timbul akibat paparan suhu dingin yang ekstrem adalah frostbite atau kedinginan.
Frostbite terjadi ketika kulit dan jaringan di bawahnya mengalami kerusakan atau bahkan kematian karena paparan suhu yang sangat rendah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kondisi frostbite, gejalanya, serta langkah-langkah untuk mencegah dan mengobatinya.
Frostbite terjadi ketika tubuh terpapar suhu rendah yang ekstrem, biasanya di bawah titik beku. Suhu dingin yang berkepanjangan atau terpapar angin kencang dapat mempercepat terjadinya frostbite.
Ketika tubuh terpapar suhu dingin, tubuh secara alami akan merespons dengan menyempitkan pembuluh darah di kulit dan melindungi organ-organ vital yang terletak di dalam tubuh. Respons ini bertujuan untuk menjaga suhu tubuh inti agar tetap stabil.
Namun, akibat menyempitnya pembuluh darah, aliran darah ke ekstremitas seperti tangan, kaki, hidung, dan telinga dapat terhambat. Hal ini mengakibatkan penurunan suhu lokal yang signifikan, mengganggu pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan tersebut. Akibatnya, jaringan tersebut dapat mengalami kerusakan, pembekuan, atau bahkan kematian.
Gejala umum yang sering muncul pada frostbite termasuk:
Kulit pucat atau putih
Rasa dingin yang intens
Kekakuan atau kebas pada area terkena
Rasa kesemutan atau nyeri
Perubahan warna kulit menjadi biru atau abu-abu
Pembengkakan atau lepuhan pada kulit
Kulit terasa kaku dan keras ketika disentuh
Pada tahap yang lebih parah, frostbite dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih dalam, termasuk kerusakan pada otot, tulang, dan persendian.
Dalam beberapa kasus yang ekstrem, amputasi dapat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah infeksi yang lebih lanjut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"