KONTEKS.CO.ID – Hujan asam adalah sejenis polusi udara yang terjadi ketika gas-gas seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan karbon dioksida (CO2) dikombinasikan dengan uap air dalam atmosfer.
Ketika gas-gas ini tercampur dengan uap air dan diangkut oleh angin, mereka membentuk hujan asam. Hujan asam adalah fenomena alam yang terjadi di seluruh dunia dan dapat memiliki dampak serius pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Dirangkum dari berbagai sumber, hujan asam adalah suatu proses dimana air hujan memiliki kadar asam yang tinggi. Hal ini terjadi dikarenakan asam yang ada dalam gas-gas tersebut di udara, seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx), bereaksi dengan uap air (H2O) di atmosfer.
Reaksi ini kemudian menghasilkan asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3), yang kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan asam, salju, embun besi maupun kabut.
Hujan asam dapat memiliki dampak yang merugikan baik pada lingkungan maupun manusia. Pada lingkungan, hujan asam dapat menurunkan pH tanah dan mengurangi nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Ketika hujan asam mengalir ke dalam sungai dan danau, maka akan menurunkan pH air tersebut yang akan menyebabkan kematian bagi hewan dan tumbuhan air dan seringkali meningkatkan kualitas air yang buruk, serta mengancam keberhasilan penangkapan ikan.
Selain itu, hujan asam juga dapat merusak benda-benda mati seperti bangunan, jembatan, dan patung-patung. Dalam jangka waktu yang lama, hujan asam juga dapat menyebabkan korosi pada pipa dan mengurangi usia pakai mobil dan peralatan lain yang terbuat dari besi. Semua ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Di sisi manusia, hujan asam dapat berdampak pada kesehatan. Ketika bahan kimia yang terkandung dalam hujan asam masuk ke dalam lingkungan hidup melalui pernapasan, maka dapat menyebabkan serangan asma dan alergi pada orang yang sensitif. Hujan asam juga dapat merusak avenue saluran pernapasan sehingga terjadinya pengeluaran spent kerja.
Untuk mengatasi dampak negatif dari hujan asam, pemerintah dan organisasi internasional telah melakukan berbagai upaya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menurunkan emisi gas-gas berbahaya di industri dan kendaraan, serta mempromosikan penggunaan energi alternatif dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat perlu diberdayakan untuk mengambil peran dalam menjaga lingkungan dan melindungi bumi kita dari kerusakan akibat polusi udara. Bumi adalah rumah kita bersama, oleh karena itu, kita semua harus berusaha menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap sehat dan lestari bagi masa depan kita.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"