KONTEKS.CO.ID- Musik adalah suara yang harmonis dengan melibatkan unsur-unsur seperti ritme, melodi, dan harmoni. Musik juga dapat memengaruhi otak manusia.
Salah satu manfaat musik yaitu memiliki kekuatan untuk mempengaruhi emosi dan suasana hati seseorang.
Namun, tidak hanya itu saja, musik juga memiliki efek pada otak manusia. Dalam artikel ini, akan menjelaskan bagaimana cara musik mempengaruhi otak manusia dari sudut pandang ilmiah.
Bagaimana otak merespons musik
Ketika kita mendengarkan musik, sinyal suara dari telinga masuk ke otak melalui saraf auditori. Di otak, sinyal suara tersebut terproses oleh beberapa area, termasuk korteks auditori, korteks praprosesor, dan korteks motorik.
Korteks auditori terlibat dalam memproses informasi dasar tentang musik, seperti ritme dan nada.
Sedangkan korteks praprosesor dan korteks motorik terlibat dalam memproses informasi yang lebih kompleks, seperti emosi dan gerakan.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa ketika kita mendengarkan musik, otak mengeluarkan neurotransmiter dopamine. Dopamin adalah zat kimia yang terkait dengan pengalaman kesenangan dan motivasi. Hal ini menjelaskan mengapa musik dapat memicu perasaan senang dan membuat kita merasa termotivasi.
Selain itu, musik juga dapat mempengaruhi gelombang otak kita. Gelombang otak adalah aktivitas listrik yang terjadi di otak dan dapat terukur dengan elektroensefalogram (EEG).
Ada beberapa jenis gelombang otak, termasuk delta, theta, alpha, beta, dan gamma. Setiap jenis gelombang otak memiliki frekuensi yang berbeda dan terkait dengan keadaan mental yang berbeda pula.
Beberapa studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan ritme yang lambat dan merdu, seperti musik klasik, dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak alpha. Aktivitas alpha terkait dengan keadaan santai dan meditasi.
Sedangkan, mendengarkan musik dengan ritme yang cepat dan energik, seperti musik pop atau rock, dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak beta. Aktivitas beta terkait dengan keadaan kewaspadaan dan fokus.
Selain itu, musik juga dapat mempengaruhi kinerja kognitif. Beberapa studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar.
Hal ini terkait dengan aktivasi korteks praprosesor dan korteks motorik yang terlibat dalam memproses informasi yang kompleks.
Namun, efek musik pada kinerja kognitif tergantung pada jenis musik yang didengarkan dan tugas yang sedang dilakukan.
Misalnya, mendengarkan musik dengan lirik saat sedang mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi dapat mengganggu perhatian dan mempengaruhi kinerja.
Kesimpulannya, musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi otak manusia dari beberapa sudut pandang ilmiah. Dengan memahami cara musik mempengaruhi otak manusia, kita dapat menggunakannya untuk meningkatkan kesehatan mental dan kinerja kognitif kita.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"