KONTEKS.CO.ID – Pertamina berpeluang untuk menurunkan kembali harga BBM nonsubsidinya, yakni Pertamax cs di tanggal 1 Februari 2023.
Peluang itu ada lantaran harga minyak mentah dunia sekarang ini terus memperliharkan tren penurunan harga dibandingkan beberapa waktu lalu. Di mana harga minyak dunia menembus angka psikologis, USD100 per barel.
Merujuk laporan Bloomberg, Rabu pagi, 25 Januari 2023, banderol minyak mentah dunia jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2023 nangkring di kisaran harga USD86,54 per barel.
Harga lebih murah ditunjukan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI). Pada kontrak pengiriman yang sama, harganya dipatok USD80,43 per barel.
Nah melihat tren penurunan harga minyak mentah dunia, otomatis memengaruhi harga BBM nonsubsidi di Nusantara. Terlebih nilai tukar rupiah mengalami menguat ke angka Rp14.948 per USD, Rabu pagi.
Melihat pertimbangan di atas, apakah Pertamina akan melakukan penurunan harga BBM nonsubsidi pada 1 Februari nanti?
Menjawab pertanyaan ini, Secretary Corporate PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, perusahaan masih merview pergerakan harga minyak mentah dunia dan penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS. Karenanya, dia belum bisa memastikan harga Pertamax cs bakal turun atau tidak pada Februari nanti.
“Kami review, tren harga minyak, MOPS dan kurs (nilai tukar rupiah). Tunggu hasilnya ya,” ungkap Irto, Rabu, 25 Januari 2023.
Sekadar informasi, perusahaan penyedia BBM pada tingkat pengecer belum lama ini ramai-ramai menurunkan harga produk bensinnya pada 3 – 4 Januari 2023 kemarin. Termasuk BUMN energi, Pertamina. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"