KONTEKS.CO.ID – Tesla pertama kali menurunkan harganya di China dan merembet ke hampir semua negara pemasarannya. Mau tak mau industri dalam negeri setempat ikut terpengaruh.
Perusahaan China mau tak mau harus mengikuti langkah Tesla. AITO adalah salah satu yang pertama melakukannya.
Dan sekarang giliran Xpeng yang menawarkan diskon harga besar untuk mobil listriknya. Xpeng G3 dipangkas mulai Rp30 jutaan, tergantung pada versinya.
Lalu Xpeng P5 mendapat diskon Rp51 juta dan Xpeng P7 yang didiskon hingga Rp80 jutaan. Menariknya, harga mobil listrik China SUV elektrik G9 tidak termasuk dalam program, harganya tetap sama untuk saat ini.
EV Arena melaporkan, pemotongan harga Tesla menyebabkan kegemparan di antara pemilik lama yang telah membeli mobil listrik Elon Musk.
Strategi itu juga memancing pabrikan mobil lain untuk melakukan kebijakan diskon pada sejumlah produknya. Tetapi mereka bersikap lebih hati-hati agar tidak menimbulkan reaksi pada pelanggan lamanya.
Harga diskon Tesla hanyalah salah satu faktor harga drop di awal tahun. Seperti siklus sebelumnya, Januari adalah bulan di mana terjadi penurunan harga mobil di seluruh China setiap tahun.
Ini telah menjadi tradisi sekarang dan banyak pelanggan di sana menunggu tahun baru dengan harapan mendapatkan penawaran menggiurkan. Tindakan Tesla juga menambahkan beberapa alasan pembelian mobil.
Pemotongan harga mobil listrik di China jauh dari sinyal perlambatan permintaan, setidaknya untuk pembuat mobil lokal. Tesla mungkin menghadapi sedikit masalah permintaan, tetapi itu jelas telah diatasi.
Perbedaan antara Tesla dan perusahaan lain adalah pabrikan Elon Musk memiliki margin operasi yang sehat. Biaya produksi Tesla hanya Rp543 juta untuk membuat setiap mobilnya.
Sedangkan pembuat mobil China, meskipun menjual mobil listrik dalam jumlah besar, berjuang untuk menghasilkan keuntungan. Banyak dari merek yang akan hilang jika bukan karena subsidi Pemerintah Beijing. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"