KONTEKS.CO.ID – Biaya servis mobil listrik atau EV ternyata sangat memberatkan pemiliknya. Setidaknya ini yang terasakan oleh Tuomas Katainen, pemilik Tesla Model S keluaran 2013.
Tuomas Katainen memutuskan meledakkan mobilnya dengan dinamit setelah mendapatkan tagihan senilai Rp236 juta untuk perbaikan mobil listriknya. Biaya servis mobil listrik yang sangat memberatkan.
Tuomas Katainen menghancurkan Tesla Model S 2013 miliknya dengan dinamit seberat 30 kg. Peristiwa ledakan yang berlangsung pada awal Desember 2021 ini terdokumentasikan dalam video viral di YouTube.
Menurut Insider, Katainen membuat keputusan tersebut setelah dia mendapatkan pemberitahuan bahwa dia membutuhkan biaya sekitar USD22.000 (Rp346 juta) untuk mengganti aki atau baterai mobilnya.
Katainen membeli kendaraan listriknya lebih dari satu setengah tahun sebelum ia ledakan, menurut CNN.
Pada awalnya, mobil tersebut berfungsi dengan baik. “Tetapi setelah sekitar 900 mil atau 1.448,41 km, Katainen mulai melihat kebocoran air dan kode kesalahan,” menurut Insider, melansir Rabu 20 Maret 2024.
Setelah membawa mobilnya ke bengkel dan menerima perkiraan biaya perbaikan yang mahal, Katainen mengambil keputusan untuk menempuh solusi lain.
Dia menghubungi beberapa YouTuber, termasuk Lauri Vuohensilta dari saluran Hydraulic Press yang populer serta para ahli di balik saluran Pommijatkat (“Bomb Dudes”), menurut Insider.
Ketika tiba waktunya untuk acara utama, tim melepas baterai dan motor Tesla dan mengangkut mobil tersebut ke lokasi ledakan di Jaala, sebuah desa yang terletak dua jam di luar Helsinki, menurut outlet tersebut.
Kemudian, berkat dinamit seberat 30 kg, Katainen mengucapkan selamat tinggal pada Tesla miliknya. Mobil ia ledakan di sebuah tambang yang sudah ditinggalkan dengan bantuan Bomb Dudes dan sukarelawan lainnya.
Sebelum meledakkan Tesla, kelompok tersebut menjatuhkan boneka yang dibuat mirip pendiri perusahaan, Elon Musk, dari helikopter ke dalam mobil. Sosok itu kemudian diikatkan ke dalam Tesla sebelum bahan peledak meledak.
Saat People mengonfirmasi, perwakilan Tesla tidak segera menanggapinya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"