KONTEKS.CO.ID – Penjualan motor listrik subsidi 2023 tak sesuai mimpi indah pemerintah tentang kendaraan ramah lingkungan. Padahal Presiden Jokowi menggerojoknya dengan subsidi Rp7 juta.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun buka suara mengenai kuota subsidi motor motor listrik yang tidak mencapai target pada 2023.
Menperin menjelaskan, salah satu alasan penjualan motor listrik subsidi 2023 nyungsep tak memenuhi kuota adalah lantaran penyaluran baru termulai bulan April tahun lalu.
Selain itu, dia menyebut mengenai syarat-syarat subsidi motor listrik baru tersederhanakan dan berlaku pada September 2023. “Pada tanggal 19 September 2023, pemerintah mengubah syarat penerima bantuan pembelian BLBB menjadi satu KTP per motor sehingga lebih mudah,” kata Menperin, mengkutip Senin 15 Januari 2024.
Kemenperin mencatat, serapan dari program subsidi motor listrik pada tahun 2023 mencapai 11.532 unit atau senilai Rp80,7 miliar.
Sementara itu, target yang ditetapkan sebesar 200.000 unit dengan total anggaran Rp1,4 triliun.
Menperin Agus melanjutkan, salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik adalah terkait kemampuan dari komponen baterai yang terproduksi saat ini.
Sebab, pengisian daya yang terlalu lama membuat minat masyarakat akan motor listrik menjadi rendah.
Mengenai hal tersebut, Kemenperin aktif menjalin komunikasi dengan para produsen sepeda motor listrik untuk menetapkan standarisasi baterai. “Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Jadi komponen tersebut harus bisa memiliki durasi yang lama, panjang, dan baterainya harus bisa mudah di-charge,” papar Menperin Agus.
“Jadi baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik,” sambungnya.
Kendati demikian, Menperin optimistis bahwa target program subsidi motor listrik pada tahun 2024 akan bisa tercapai.
Hal ini sejalan dengan mulai ramainya produk yang dipasarkan sehingga konsumen bisa memilih lebih banyak sesuai kebutuhan.
Adapun untuk tahun 2024, alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik sebanyak 50.000 unit dengan total anggaran Rp350 miliar.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"