KONTEKS.CO.ID – Penjualan mobil BYD berhasil mencuri perhatian dunia. BYD baru saja melampaui capaian raksasa Amerika Serikat, Ford.
BYD meraih posisi keempat dalam penjualan mobil global pada bulan Agustus, menurut statistik TrendForce.
Pada bulan Agustus, penjualan mobil global di 37 pasar utama mencapai 5,55 juta unit. Di tengah kondisi ini, BYD menunjukkan ketahanan dengan peningkatan penjualan mobil sebesar 5% dari bulan ke bulan. Padahal permintaan di sektor otomotif China melemah.
Perusahaan ini berada di belakang Honda yang berada di peringkat ketiga. Bahkan hanya tertinggal 0,1 poin persentase dalam pangsa pasar.
Sebaliknya, Ford mengalami penurunan penjualan sebesar 6,7% dari bulan ke bulan, turun ke posisi keenam. Dunia otomotif mengamati dengan cermat bagaimana BYD, yang sebagian besar terkenal dengan kendaraan energi barunya, berhasil mempertahankan kinerja yang kuat bahkan ketika merek lain menghadapi tantangan.
Kehadiran China terus menjadi kekuatan yang tangguh di arena otomotif. Pada Agustus 2023, sebanyak 1,92 juta mobil baru ada di sana.
Mendominasi pasar domestik, Arena EV melaporkan, BYD memperoleh pangsa pasar sebesar 11,98%, atau 230.077 kendaraan terjual. Volkswagen dan Toyota mempertahankan posisinya, masing-masing mengamankan tempat kedua dan ketiga.
Honda dan Changan melengkapi lima besar di China, masing-masing menguasai 5,32% dan 4,28% pangsa pasar. Sebaliknya, pasar Jepang mengalami perlambatan musiman, yang berdampak pada sebagian besar produsen mobil Jepang termasuk Toyota, yang melaporkan penurunan penjualan sebesar 2,6%.
Penjualan Mobil BYD di Pasar Ekspor
Menariknya, perjalanan BYD tidak berhenti pada kejayaan domestik. Perusahaan mengekspor lebih dari 150.000 kendaraan ke luar China dalam 12 bulan terakhir. Analis memperkirakan volume ekspor BYD akan mencapai 250.000-300.000 mobil pada tahun ini.
Ini adalah perpaduan antara nasib dan tantangan saat industri otomotif menghadapi ketidakpastian pasar. Beberapa faktor, termasuk pemogokan buruh dan kebijakan internasional, terus mempengaruhi pasar regional.
Pembatasan ekspor bensin dan solar yang dilakukan Rusia baru-baru ini telah menimbulkan kekacauan, berpotensi memengaruhi pasokan energi Eropa dan memengaruhi harga minyak global.
Meskipun China merangsang permintaan domestik melalui berbagai kebijakan, kondisi cuaca yang tidak normal sejak musim panas telah sedikit mengurangi penjualan lokal.
Meskipun demikian, menjelang kuartal keempat, para produsen mobil bersiap untuk memacu penjualan selama musim perayaan dan memitigasi dampak fluktuasi ekonomi.
Bagi BYD, menyalip pemain kawakan seperti Ford menandai tonggak sejarah yang signifikan. Ini bukan hanya soal angka, ini tentang pernyataan yang dibuat dalam narasi otomotif.
Pendakian ini menunjukkan potensi BYD dan menimbulkan pertanyaan –apa selanjutnya? Fokus perusahaan pada kendaraan energi baru telah terbukti menguntungkan, namun untuk mengungguli merek seperti Honda dalam skala global, mempercepat ekspansi ke luar negeri tetap menjadi tantangan yang sangat penting. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"