KONTEKS.CO.ID – Bulking merupakan suatu kegiatan untuk menambah bobot tubuh dengan meningkatkan massa otot melalui olahraga dan mengatur pola makan. Berikut ini cara bulking yang benar.
Bulking dapat dilakukan pada seseorang yang berat badannya kurang lalu berencana menjalankan diet untuk menaikkan bobot pada tubuhnya.
Bagi Anda yang baru memulai latihan bulking, berikut adalah cara bulking yang benar dilansir dari gymfitnessindo.
Cara bulking yang benar dengan menjaga intensitas
- Sama seperti latihan otot lainnya, hasil bulking juga sangat bergantung pada kondisi tubuh. Beberapa catatan yang harus diperhatikan terkait hal ini adalah:
- Lakukan latihan dengan intensitas yang realistis. Bila Anda seorang pemula, ambillah repetisi rendah dan gerakan yang sederhana. Memaksa otot untuk bekerja secara tiba-tiba bukanlah cara yang tepat untuk meningkatkan massanya.
- Latihanlah hanya ketika tubuh berada dalam kondisi baik. Tubuh yang sakit dapat memengaruhi sistem kerja otot, sehingga aktifitas menjadi lebih lamban, mudah lelah dan terasa lemas.
- Tingkatkan repetisi secara kontinyu. Jika Anda sudah terbiasa dengan latihan bulking, jangan terhenti di intensitas latihan rendah sebab akan menghambat perkembangan otot.
Cara bulking yang benar dengan memperhatikan kadar lemak
- Pengecekan kadar lemak dalam tubuh dilakukan bersamaan dengan pengukuran bobot.
- Hasil dari penghitungan berat badan akan dikomparasikan dengan intensitas lemak.
- Hasil yang baik adalah ketika bobot tubuh bertambah dan lemaknya menurun.
- Alat yang biasanya digunakan untuk mengukur kadar lemak adalah body-fat monitor.
- Jika data yang didapatkan memberikan indikasi penambahan lemak, maka Anda direkomendasikan untuk melakukan evaluasi latihan dan pola makan.
- Penambahan lapisan lemak mungkin saja terjadi karena asupan kalori yang masuk dalam tubuh tak sebanding dengan yang mampu dibakar dalam tiap latihan.
Cara bulking yang benar dengan mengatur pola makan
Pola makan yang keliru memengaruhi efek bulking. Anda disarankan mengurangi asupan kalori dan menggantinya dengan nutrisi pembangun, layaknya protein, serat, air, dan vitamin.
Juga mengganti karbohidrat kompleks, seperti gandum, oats, serta umbi-umbian. Asupan nutrisi yang tepat dapat meningkatkan efektifitas massa otot. Karena itu olahragawan biasanya disarankan mengonsumsi susu protein rendah lemak.
Ini dimaksudkan agar proses pembakaran lemak jadi lebih cepat, dan pembentukan otot jadi lebih padat. Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah mengatur pola makan. Tapi bukan berarti dengan melakukan diet gila-gilaan.
Dalam kondisi ini, tubuh menyinyalir dapat menderita kekurangan gula, zat besi, dan kalori yang akan berefek pada kesehatannya. Tubuh tetap harus terpenuhi seluruh nutrisinya, namun tetap memperhatikan porsinya masing-masing.
Untuk hasil terbaik, Anda bisa mengatur waktu makan yang semula hanya 2 hingga 3 kali, menjadi 4 sampai 6 kali dalam sehari. Di dalamnya termasuk makan berat, snack, dan tambahan buah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"