KONTEKS.CO.ID – Saul Canelo Alvarez membeberkan rencana pada musim tinju 2023 dengan beberapa calon lawan yang ia inginkan.
Ya, permainan tebak-tebakan tentang bagaimana Canelo Alvarez akan memandu kariernya ke depan telah berakhir.
Juara kelas menengah super yang tak terbantahkan itu menjalani tahun yang tidak seimbang pada 2022. Diantaranya kalah dengan angka mutlak kala melawan juara kelas berat ringan WBA Dmitry Bivol pada Mei dan memenangkan angka mutlak dalam pertarungan trilogi melawan musuh bebuyutannya, Gennadiy Golovkin pada September.
Alvarez bersikeras bahwa dia perlu mengistirahatkan tubuhnya yang sakit setelah mengalahkan Triple G (Golovkin) dan dia telah menjalani operasi pergelangan tangan kiri.
Bintang Meksiko itu berkomitmen jika dia siap untuk kembali pada Mei atau September tahun depan, dan melawan siapa atau berapa bobotnya. Sekarang dia membuat tujuannya sangat jelas.
“Rencana saya sekarang adalah kembali pada Mei (2023). Saya akan mulai berlatih pada Januari dan melihat bagaimana feeling saya setelah itu,” beber Alvarez kepada ESPN.
“Idenya adalah kembali pada Mei dengan pertarungan tune-up untuk melihat bagaimana feeling bertinju saya dan kemudian mendapatkan pertandingan ulang melawan Bivol pada September. Itulah satu-satunya hal yang saya inginkan untuk karier saya saat ini,” imbuhnya.
Masih belum jelas apa definisi Alvarez tentang tune-up, tapi diyakini itu adalah duel pemanasan sebelum menghadapi Bivol.
Di luar Avni Yildirim pada 2021 dan Rocky Fielding pada 2018, Alvarez secara konsisten menghadapi persaingan ketat dan jarang bertarung dalam pertarungan yang disebut sebagai duel pemanasan selama satu dekade terakhir.
Alvarez telah lama menyatakan ingin bertarung di Inggris, dan mungkin dia dan promotor Eddie Hearn sudah mengincar sentuhan lembut di Negeri Pangeran Charles.
Mempertimbangkan niat Alvarez yang akan datang, pertarungan melawan pemenang David Benavidez-Caleb yang akan datang harus dikesampingkan untuk saat ini pada 2023.
Padahal sejatinya, pemenang pertarungan tersebut akan menjadi penantang wajib No. 1 untuk gelar WBC 168-pon yang sabuknya melilit di pinggang Alvarez.
“Mari kita lihat bagaimana pertarungan itu berlangsung,” papar Alvarez.
“Ini pertarungan yang sangat kompetitif dan bagi saya, saya melihat Benavidez menang, tetapi fokus saya adalah pada pertandingan ulang Bivol,” ujar Alvarez yang tampaknya masih penasaran dengan petinju Rusia kelahiran Kirgistan itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"