KONTEKS.CO.ID – Australia mengkonfirmasi Novak Djokovic mendapat visa untuk berkompetisi di Australian Open pada Januari 2023. Kepastian tersebut diperoleh setelah awal tahun ini ia dideportasi karena menentang vaksinasi COVID-19.
Juara tunggal Grand Slam 21 kali itu dibatalkan visanya atas sikapnya terkait vaksinasi pada 14 Januari 2022 dan kalah dalam banding deportasi pada dirinya di Pengadilan Federal.
Menteri Imigrasi Andrew Giles mengatakan dia telah menyetujui permohonan Djokovic untuk mencabut keputusan pembatalan karena alasan pembatalan visa sudah tidak ada lagi. Biasanya larangan visa bisa berlangsung selama tiga tahun. “Tuan Djokovic diberikan visa sementara untuk memasuki Australia,” kata Giles dalam sebuah pernyataan.
Petenis berusia 35 tahun dari Serbia itu akan berkompetisi di Australian Open, yang berlangsung dari 16-29 Januari di Melbourne. Djokovic bermain di Final ATP di Turin, Italia, minggu ini, dan mengatakan dia diberitahu tentang keputusan pemerintah Australia pada Selasa pekan ini.
“Saya sangat senang menerima kabar ini. Sungguh melegakan, tentu saja, mengetahui apa yang telah saya dan orang-orang terdekat saya dalam hidup saya alami tahun ini dengan apa yang terjadi di Australia dan pasca-Australia, ”kata Djokovic setelah mengalahkan Andrey Rublev dalam dua set langsung dan menempati tempat di babak pertama semifinal.
“Australian Open telah menjadi Grand Slam saya yang paling sukses. Saya membuat beberapa kenangan terbaik di sana. Tentu saja, saya ingin kembali ke sana, saya ingin bermain tenis, melakukan yang terbaik, semoga bisa menjalani musim panas Australia yang hebat.”
Djokovic telah memenangkan rekor Australian Open sembilan kali, termasuk tiga kali terakhir dia bermain. Rafael Nadal memenangkan gelar tahun ini tanpa kehadiran Djokovic.
Djokovic tidak divaksinasi COVID-19 saat terakhir tiba di Australia. Australia sejak itu telah mencabut aturan ketat untuk pelancong yang tidak divaksinasi.
Alex Hawke, Menteri Imigrasi Australia pada saat itu, menggunakan wewenang diskresi untuk membatalkan visa Djokovic dengan alasan karakter, dengan menyatakan bahwa dia adalah “simbol komunitas sentimen anti-vaksin”.
Tennis Australia mengatakan Kamis bahwa pihaknya menyambut baik keputusan untuk mengizinkan Djokovic kembali ke negara itu. “Kami selalu berusaha agar semua pemain terbaik di dunia berkompetisi di sini di Melbourne pada bulan Januari dan kami berharap dapat memberikan turnamen terbaik bagi para pemain dan penggemar,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"