KONTEKS.CO.ID – Gelar juara dunia pembalap, pabrikan hingga tim direbut Ducati pada MotoGP 2022. Bagaimana kiprah mereka dengan masuknya Enea Bastianini?
Ya, di Sirkuit Ricardo Tormo dalam lomba GP Valencia, Minggu 7 November 2022, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia melengkapi masterpiece-nya dengan gelar juara dunia MotoGP.
Usai tertinggal 91 poin dari juara bertahan Fabio Quartararo setelah MotoGP Jerman di pertengahan musim, Pecco tak pernah menyerah walaupun terbilang ia menjalani misi yang berat.
Namun Pecco membuktikan dirinya mampu jadi pemenang dan membawa gelar juara dunia pembalap ke Borgo Paginale setelah 15 tahun lalu dipersembahkan Casey Stoner.
Direktur olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, tidak dapat menyembunyikan antusiasmenye setelah Pecco memastikan diri meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
Apalagi mereka mencetak full house, dengan juga menjadi juara tim (untuk kedua kalinya secara beruntun) dan juara klasemen pabrikan (ketiga kali beruntun).
“Akhirnya berakhir juga,” kata Ciabatti setengah membanyol seperti dilaporkan GPOne.
“Tensi akhir pekan Valencia seperti cresendo (makin lama makin kencang). Kami tahu Quartararo butuh keajaiban, tapi dia pembalap kuat dan menunjukkannya dalam lomba. Secara historis, di dalam lomba Anda tidak boleh berkata tidak bisa,” imbuhnya.
“Adalah penting bagi kami untuk juga memenangkan gelar juara dunia pembalap yang telah hilang sejak 2007, walau jika dibandingkan dengan sekarang, memiliki lebih banyak peserta di lintasan dan lebih banyak pabrikan dan tim yang kompetitif,” kata Ciabatti lagi.
Lebih lanjut Ciabatti mengatakan, “Ini (gelar juara dunia pembalap, tim dan pabrikan) bermakna sangat spesial bagi orang-orang yang sehari-hari bekerja di Bologna (pabrik Ducati) khususnya di departemen balap. Lihat saja statistiknya, Pecco dengan motor kami (Desmosedici GP22) tercatat memimpin balapan hingga 189 putaran musim ini. Mereka adalah kombinasi yang hebat.”
Mulai MotoGP 2023, Ducati akan diperkuat Pecco dan Bastianini, dua pembalap muda (25 dan 24 tahun) dan berbakat. Apakah mereka bakal oke dengan saling menguatkan satu sama lain, atau malah saling jegal?
“Pertama, Ducati saat ini memiliki salah satu motor paling kompetitif atau yang paling kompetitif di grid. Kami berharap motor versi 2023 mewakili langkah kami ke depan untuk maju lagi. Dan kami memiliki dua pembalap dengan kemenangan terbanyak musim lalu (7 dan 4 kemenangan seri). So, tahun depan kami bakal jadi tim terkuat (di MotoGP),” tukas Ciabatti.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"