KONTEKS.CO.ID – Persaingan antar atlet di cabang bulutangkis Asian Games Hangzhou akan dimulai pada Kamis, 28 September 2023, dengan negara tuan rumah China ingin tampil dominan.
Pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018, tim bulutangkis China meraih enam medali termasuk tiga emas di nomor beregu putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Tuan rumah Indonesia meraih emas tunggal putra lewat Jonatan Christie dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon, Jepang berjaya di beregu putri, sedangkan Tai Tzu-ying menyabet emas tunggal putri buat China Taipei.
Lima tahun kemudian jelang bentrok di Asian Games Hangzhou, Jepang dan Indonesia masih tetap kompetitif, dan Korea Selatan yang bernasib buruk di Jakarta, belakangan ini sedang mengalami kemajuan. Malaysia, India dan Thailand juga tidak bisa diabaikan.
Cabang bulutangkis Asian Games Hangzhou menyediakan tujuh medali emas, yaitu tunggal putra dan putri, ganda putra/putri, beregu putra/putri, dan ganda campuran.
Sebagai juara bertahan, tim putra China memiliki susunan pemain yang berimbang. Namun, mereka kurang memiliki pengalaman di Asian Games, dan hanya tiga dari 10 pemain mereka yang berpartisipasi di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Selain itu, setidaknya ada lima tim yang berpeluang meraih gelar juara, menjadikannya ajang yang paling sulit diprediksi.
Setelah kalah di final di Jakarta, tim putri China sangat ingin membalas, namun tim Jepang dan Korea Selatan punya potensi menghalangi mereka.
Di tunggal putra, Shi Yuqi dan Li Shifeng akan memimpin serangan China. Shi telah mengambil alih peran utama sejak pensiunnya Chen Long, sementara Li adalah bintang baru yang baru saja memenangkan All England Open 2023.
Tunggal putra juga menampilkan juara dunia baru Kunlavut Vitidsarn dari Thailand, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia, Kodai Naraoka dari Jepang serta Prannoy H.S dari India. Seturut banyaknya pemain top, performa dan kebugaran akan menjadi sangat penting di setiap laga dan babak.
Di tunggal putri, pebulutangkis Korea Selatan An Se-young sangat diunggulkan untuk meraih gelar karena pemain berusia 21 tahun itu telah meraih sembilan gelar di 2023.
Selain An, anggota “Empat Besar” bulutangkis lainnya – Chen Yufei dari China, Akane Yamaguchi dari Jepang, dan Tai Tzu-Ying dari China Taipei – juga akan menjadi penantang kuat untuk medali emas.
Dibandingkan tunggal, China punya keunggulan lebih besar di ganda. Juara bertahan ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan telah mendominasi selama beberapa tahun, dan baru-baru ini memenangkan BWF World Championships dan China Open, menjadikan ganda putri sebagai acara yang paling diunggulkan di Asian Games Hangzhou.
Di ganda putra, Liang Wei Keng/Wang Chang berharap bisa mempertahankan performa terbaiknya setelah menjuarai China Open dua pekan lalu. Saingan utama pasangan muda ini adalah duet india Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty, serta ganda putra nomor 1 dunia dari Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sedangkan nama-nama terbesar di ganda campuran adalah Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China, namun performa mereka akhir-akhir ini kurang baik, kalah dua kali berturut-turut dari pasangan Korea Selatan Seo Seung-jae/Chae Yu-jung. Seo Seung-jae juga berpotensi membuat kejutan di nomor ganda putra bersama Kang Min-hyuk.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"