KONTEKS.CO.ID – Sektor ganda putra Indonesia gagal total di BWF World Championships 2023 yang berlangsung di Kopenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menilai, para ganda putra Indonesia telah menampilkan performa terbaik mereka pada BWF World Championships 2023.
Namun, ada tekanan pada skuat ganda putra, yang selalu menjadi nomor yang diandalkan Merah Putih untuk meraih gelar juara dalam sebuah kejuaraan atau turnamen bulutangkis.
“Di ganda putra, pemain sudah tampil optimal dan menunjukkan yang terbaik. Mereka kalah setelah lewat perjuangan keras di lapangan,” beber Rionny Mainaky seperti dilaporkan Tim Humas dan Media PP PBSI.
“Di ganda putra, ada tekanan yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat,” ungkap Rionny.
Di Kejuaraan Dunia Bulutangkis edisi ke-28 ini, tim bulutangkis Indonesia diperkuat empat ganda putra, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai unggulan pertama, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (unggulan 8), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (10), Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (13). Kesemuanya mendapatkan jatah bye di babak 64 besar.
Leo/Daniel terhenti di babak 16 besar, sementara Ahsan/Hendra dan Bagas/Fikri kandas di perempat final.
Hasil terburuk justru dialami Fajar/Rian yang tersingkir cepat di babak 32 besar, setelah mengalami kekalahan dari Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan dari China Taipei dengan skor 18-21 dan 19-21.
“Fajar/Rian tak bisa maksimal. Padahal keduanya jadi ujung tombak. Mereka mendapat tekanan, sehingga power, speed, dan fokus tak bisa mengatasi lawan. Memang sudah bisa menyerang tapi tak tembus,” urai Rionny menanggapi kekalahan ganda putra andalan Indonesia tersebut.
Dengan pencapaian satu wakil melalui ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang berhasil menembus final, tim bulutangkis Indonesia dinilai gagal memenuhi target.
PP PBSI menyatakan, semua pemain telah tampil maksimal. Namun, belum cukup mengantarkan pemain-pemain Merah Putih melaju ke babak akhir untuk menjadi juara.
“Kegagalan ini harus menjadi pelajaran penting agar tidak gagal lagi di kejuaraan-kejuaraan penting dan event lainnya ke depan. Kami harus segera bersiap lagi menghadapi kejuaraan-kejuaraan selanjutnya,” tukas Rionny.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"