KONTEKS.CO.ID – Yamaha sukses membajak Alex Rins dari tim LCR Honda guna membalap untuk tim pabrikan asal Iwata tersebut di MotoGP 2024.
Namun sepertinya bakal ada konsekuensi balasan dari Honda yang tidak senang kehilangan salah satu pembalap terbaiknya.
Perlu diketahui, Rins hingga separuh musim MotoGP 2023, jadi satu-satunya pembalap Honda yang bisa memenangkan Grand Prix.
Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali bersama Honda bahkan belum mampu finis di balapan utama musim ini.
Kini bola panas ada di Honda yang mana kontrak Marc Marquez akan berujung di akhir 2024. Di usianya ke-31 tahun pada awal 2024, kans menjadi juara dunia pastinya akan lebih sulit buat The Ant of Cervera.
Apalagi motor Honda hingga separuh musim 2023 belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan ke arah positif.
Bila hingga paruh musim 2024 belum ada tanda-tanda positif dari Honda, Marc Marquez diyakini akan pergi cari tim baru untuk MotoGP 2025. Bisa ke Ducati – yang sejauh ini menolaknya mentah-mentah – atau ke KTM yang bilang mereka menerima dengan terbuka, meski harus membuat tim satelit baru.
Jika Marc Marquez memutuskan hengkang, Honda bakal mencari pembalap baru sekaliber dirinya di mana seharusnya Alex Rins punya potensi menggantikannya bila bertahan di LCR.
Namun seturut Rins pergi, maka Fabio Quartararo layak dijadikan incaran Honda untuk menggantikan Marc Marquez.
Seperti diketahui, situasi di Yamaha juga sedang kurang kondusif. Fabio Quartararo menuntut jaminan motor yang lebih kompetitif dari Yamaha di MotoGP untuk 2024.
Tahun depan, kontrak beberapa pembalap akan berakhir – termasuk Quartararo dan kedua pembalap pabrikan Honda.
Lin Jarvis, direktur pelaksana Yamaha, mengakui bahwa kehilangan pembalap Prancis itu berisiko.
“Saya tidak suka kata ‘takut kehilangan’. Saya sadar dan salah satu risiko datang dari Honda,” beber Lin Jarvis seperti dilaporkan GPOne.
“Karena Honda akan menginginkan pembalap top dan Fabio salah satunya,” imbuhnya.
“Untuk mempertahankannya (Quartararo), kami harus memiliki motor yang kompetitif. Kami benar-benar harus menunjukkan dengan fakta bahwa kami sepenuhnya fokus untuk itu,” ulas Jarvis.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"