KONTEKS.CO.ID – Jonatan Christie kalah dari Viktor Axelsen di final Japan Open 2023. Apa yang menjadi faktor kekalahannya kali ini?
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie yang ditempatkan sebagai unggulan 5, harus puas dengan posisi runner-up Japan Open untuk kali kedua.
Pebulutangkis 25 tahun itu kali pertama meraih gelar runner-up turnamen level BWF World Tour Super 750 ini pada 2019. Kala itu, ia takluk dari wakil tuan rumah Kento Momota dengan skor 16-21, dan 13-21.
Pada laga final Japan Open 2023 yang berlangsung di Yoyogi 1st Gymnasium, Tokyo, Minggu, 30 Juli 2023, Jojo – sapaan Jonatan Christie – takluk 7-21, dan 18-21 dalam 44 menit dari pebulutangkis nomor satu dunia yang juga unggulan pertama, Viktor Axelsen.
“Pertama-tama, puji Tuhan, puji syukur untuk hasil yang diberikan Tuhan buat saya di Japan Open ini,” beber Jonatan Christie seusai pertandingan seperti dilaporkan tim Humas dan Media PP PBSI.
“Tidak mudah bertanding dengan Axelsen, memang harus siap capek dan harus lebih sabar,” kata Jojo menjelaskan.
Di gim pertama, lanjutnya, strategi ia terapkan kurang berjalan dengan baik. Begitu pun pengembalian bola dari Jojo, justru memudahkan pebulutangkis asal Denmark tersebut untuk meraup poin demi poin. “Alhasil, saya tidak bisa keluar dari tekanan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jojo menyatakan, ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terlebih jika kelak bertemu kembali dengan Axelsen.
Menurutnya, sudah ada beberapa poin yang dapat ia ambil dari pertandingan final Japan Open 2023 untuk dipelajari di Jakarta.
“Di gim kedua saya berusaha lebih agresif, dari permainan depannya juga jarang membuat Viktor mendapat serangan yang enak. Tapi kembali lagi, ada catatan-catatan yang masih harus diperbaiki,” ulas Jonatan.
Namun, kembali menjadi runner-up pada Japan Open, kata Jojo, adalah pencapaian yang patut disyukuri.
“Memang harus menerima kembali berada di posisi kedua di sini, tapi saya rasa pencapaian saya sudah cukup baik,” urai pebulutangkis bertinggi badan 179 cm itu.
Adapun usai Japan Open 2023, Jojo langsung terbang ke Sydney, Australia, guna mengikuti Australia Open 2023, yang masuk dalam rangkaian BWF World Tour Super 500, pada 1-6 Agustus 2023, di State Sports Centre.
“Yang terpenting recovery-nya harus bagus, apalagi saya langsung bertemu Kento Momota,” tandas Jonatan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"