KONTEKS.CO.ID – Stephen Fulton sesumbar telah mengetahui kelemahan Naoya Inoue. Mampukah petinju Amerika itu mempertahankan dua sabuknya?
Stephen Fulton mengakui kehebatan Naoya Inoue dan menyadari bahwa di atas kertas, tampaknya ini bakal menjadi pertarungan tersulit dalam delapan tahun karier tinju profesionalnya.
Warga asli Philadelphia tersebut belum terkalahkan sejauh ini, dan Fulton telah melihat kelemahan pada The Monster – julukan Naoya Inoue.
Hal itu membuat Fulton yakin sepenuhnya bahwa dia siap untuk menjadi petarung pertama yang mengalahkan Inoue.
Seperti diketahui, Fulton akan mempertahankan gelar WBC dan WBO kelas bantam super (bulu junior) melawan superstar Jepang itu, di Ariake Arena, Tokyo, pada Selasa, 25 Juli 2023, malam waktu setempat.
Inoue yang berusia 30 tahun telah naik dari divisi kelas bantam ke batas kelas bulu junior untuk menghadapi Fulton.
Fulton memuji Inoue
“Dia petarung yang hebat,” beber Stephen Fulton kepada BoxingScene.com.
“Dan petarung lainnya, ketika mereka melawan petarung atau atlet hebat, apapun itu, tentu akan ada hal-hal yang kita lihat yang mungkin tidak bisa dilihat orang lain,” imbuhnya.
“Anda tahu apa yang saya katakan? Saya melihat banyak hal yang bisa saya manfaatkan. Dan saya tahu itu mungkin sebaliknya, jadi saya merasa pertarungan akan berlangsung seperti itu,” kata Fulton lagi.
“Dia akan mencoba mengeksploitasi banyak hal dan kelemahan yang menurutnya saya miliki. Dan itu akan sama bagiku,” ulas petinju 29 tahun tersebut.
“Itu akan menjadi bagian yang menarik dari pertarungan, kami berdua mencoba, Anda tahu, mengambil atribut terbaik satu sama lain, juga menunjukkan kelemahan itu,” tukasnya.
Fulton mencari pengakuan dunia
Inoue yang lebih pendek empat sentimeter dengan rekor 24-0 (21 KO), akan bertarung dengan batas berat di mana Fulton telah berkompetisi di atau hampir sepanjang kariernya.
Namun, juara dunia tiga kelas itu telah mengalahkan 88 persen lawan profesionalnya, dan dianggap memiliki pukulan yang lebih keras daripada Fulton (21-0, 8 KO), yang berusaha mengalahkan Inoue.
“Dia petarung pound-for-pound, juara dunia tiga kelas, mantan (juara kelas bantam) yang tak terbantahkan,” kata Fulton.
“Penghargaannya berbicara sendiri. Dia petarung yang hebat. Itulah yang saya pikirkan tentang dia, dia petarung yang hebat,” kata Fulton memuji.
Fulton berharap untuk mendapatkan pengakuan sebagai petarung hebat dengan mengalahkan Inoue.
Petinju Jepang itu menjadi juara kelas bantam pertama di era empat sabuk dalam pertarungan terakhirnya, dengan menang KO ronde ke-11 dari petinju Inggris Paul Butler (34-3, 15 KO) pada 13 Desember di Ariake Arena.
Begitu Inoue memutuskan untuk naikkan berat badan ke ke kelas bulu junior, Fulton mendorong pertarungan mereka terjadi di negara asal Inoue.
Mereka awalnya dijadwalkan bertemu 7 Mei di Yokohama Arena di Yokohama, Jepang, tempat tinggal Inoue.
Tapi duel Fulton Vs Inoue ditunda 2,5 bulan di akhir Maret, karena Inoue dikabarkan mengalami cedera lutut ringan saat latihan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"