KONTEKS.CO.ID – Legenda MotoGP khawatir keselamatan Marc Marquez yang sebelum jeda musim panas 2023 mengalami serangkaian kecelakaan di dua seri beruntun.
Legenda MotoGP khawatir keselamatan Marc Marquez di masa depan, mengingat serangkaian kecelakaan di MotoGP Jerman dan Belanda sebelum libur musim panas 2023.
Wayne Gardner, juara dunia 500cc 1987, yang mengaku prihatin dengan kualitas hidup Marc Marquez seiring bertambahnya usia setelah mengalami begitu banyak cedera.
Tahun 2023 penuh dengan kecelakaan, dan cedera, bagi Marquez yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi dari masalah tulang rusuk.
“Marc mengalami banyak cedera, tapi dia kembali dan cedera lagi,” beber Wayne Gardner seperti dilaporkan Motosan.
“Di zaman saya, jika kita mengalami lima atau enam kecelakaan setahun, Anda bisa melukai diri sendiri secara serius,” imbuhnya.
“Namun, berkat semua perlengkapan saat ini, pengendara lebih sedikit cedera, tetapi lebih sering jatuh,” kata Gardner lagi.
“Singkatnya: mereka lolos begitu saja. “Saya pernah berada dalam situasi yang sama dengan Marc, dalam situasi di mana Anda mengalami banyak cedera dan sulit untuk menang lagi,” tutur Gardner.
“Mentalitas berubah, tubuh melemah dan semua ini menjadi siklus frustrasi. Pendapat saya adalah bahwa Marquez harus pensiun selagi dia bisa,” sambung pria Australia tersebut.
“Saya penggemar beratnya, tapi saya khawatir dia akan terluka jika dia mencoba untuk kembali,” kata Gardner khawatir.
“Motor (MotoGP)-nya telah berubah, pembalapnya (kini) jauh lebih muda. Dia (Marquez) sudah berusia 30 tahun dan itu adalah mentalitas yang berbeda,” tutur Gardner.
“Saya tidak mengatakan ini sebagai sudut pandang kritis, saya mengkhawatirkan kehidupannya di masa depan,” tambahnya.
“Anda harus mengerti bahwa Anda masih memiliki 50 tahun lagi untuk hidup,” kata ayah dari pembalap Remy Gardner tersebut.
Marquez sering jatuh di MotoGP 2023
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez bertahan melalui operasi lengan yang mengancam kariernya musim panas lalu, dan memasuki musim ini tanpa cedera untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
Tapi kecelakaan akhir pekan pembukaan di Portimao menyebabkan cedera tangan yang membuatnya absen selama tiga putaran.
Sejak itu ia mengalami putaran back-to-back yang membawa malapetaka di Sachsenring dan Assen di mana ia terpaksa mundur dari kedua balapan utama grand prix tersebut hanya beberapa jam sebelum keduanya dimulai.
“Memenangi balapan lain setelah delapan kali juara dunia seharusnya tidak menjadi prioritas sekarang,” ujar Gardner.
“Pendapat saya adalah dia sudah melakukan cukup,” lanjut Gardner, kelahiran Wollongong.
“Masalahnya adalah Marc sangat, sangat kompetitif sehingga dia terus berputar lebih cepat dan lebih cepat sampai dia jatuh,” ulas Gardner.
“Kita semua pernah dalam posisi itu dan suatu hari Anda bangun dan berkata pada diri sendiri mungkin Anda tidak boleh mengambil risiko seperti itu dan Anda ingin menikmati sisa hidup Anda. Begitulah cara saya melihatnya hari ini,” kata Gardner, 63 tahun.
Beberapa kecelakaan Marquez sebagian besar dianggap karena dia mengendarai motor terbatas.
“Di Honda mereka tidak berinvestasi pada pembalap penguji yang bagus,” urai Gardner.
“Mereka mengandalkan Marquez, yang sangat cepat, tapi menurut saya dia bukan test rider yang bagus,” ucap Gardner.
“Marquez sangat bertalenta, tapi masalahnya dia bukan test rider dan dia tidak tahu bagaimana cara meningkatkan motornya,” tukas Gardner.
“Di sinilah banyak pembalap tidak mencapai levelnya dan dia terus mendorong melebihi apa yang ada pada motor itu sendiri,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"