Olahraga

Malaysia Masters 2023 Gambarkan Persaingan Sengit ke Olimpiade Paris 2024

JAJAK PENDAPAT

Siapa pilihan Capres 2024 kamu?

KONTEKS.CO.ID – Malaysia Masters 2023 gambarkan persaingan sengit menuju Olimpiade Paris 2024. Untuk ulasan selengkapnya dapat disimak dalam artikel berikut.

Malaysia Masters 2023 gambarkan persaingan sengit ke Olimpiade Paris 2024. Hal itu dirasakan oleh ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Perlu diketahui, Malaysia Masters 2023 merupakan turnamen level BWF World Tour Super 500 yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Ini adalah turnamen perseorangan pertama yang masuk dalam penghitungan poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

The Daddies – julukan Ahsan/Hendra – mengakui mereka harus mengatur strategi dengan baik turnamen-turnamen berikutnya, terlebih seusai tersisih di perempat final.

Langkah Ahsan/Hendra pada Malaysia Masters 2023 dihentikan oleh pasangan tuan rumah Man Wei Chong/Kai Wun Tee di babak delapan besar.

BACA JUGA:   Singapore Open 2023: Para pemain Indonesia Berkoar

Dalam duel Jumat, 26 Mei 2023 petang WIB, Ahsan/Hendra kalah straight game 21-23, 17-21 dalam tempo 39 menit.

Seusai Malaysia Masters 2023, beberapa agenda turnamen bagi kebanyakan pebulutangkis top dunia adalah Thailand Open 2023 pada 30 Mei-4 Juni 2023 yang masuk kategori BWF World Tour Super 500.

Setelah itu, para pebulutangkis ternama akan berburu gelar dan poin di Indonesia Open 2023 (13-18 Juni 2023) yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 1000.

Hendra belum menyebutkan turnamen apa saja yang bakal diikuti mereka dalam waktu dekat. Namun, ia menyebut Canada Open 2023, turnamen selevel dengan Malaysia Masters 2023, sebagai salah satu turnamen yang bakal mereka tuju.

BACA JUGA:   Kisah Gregoria Mariska di All England 2023: Menang Diujung Tanduk, Hadapi Pemain Thailand yang Dua Kali Ganti Nama

“Kami tidak mungkin mengikuti semua turnamen, terutama bila secara beruntun,” beber Hendra Setiawan dalam keterangan pers Humas PP PBSI.

“Kami main di Canada Open adalah bagian strategi untuk mengatur peraihan poin dan waktu istirahat,” ungkap Hendra.

Ahsan juga menilai, The Daddies perlu menatap sejumlah turnamen ke depan, terlebih setelah perhitungan poin menuju Paris 2024 telah berlangsung, yaitu dari Mei 2023 hingga April 2024.

“Ya, akan kami coba,” tegas Ahsan, mengenai fokus mereka untuk mengejar tiket ke Olimpiade Paris 2024.

Bagaimana soal kekalahan dari Man/Kei di perempat final? “Tetap bersyukur walaupun hasilnya kalah. Di pertandingan kali ini lawan memang bermain bagus, jarang melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Sementara kami sedikit banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri,” tutur Ahsan.

BACA JUGA:   Ginting Vs Chou Tien Chen di BWF World Tour Finals 2022

“Dibanding pertemuan terakhir, permainan mereka lebih rapi,” kata Ahsan lagi soal pertemuan kedua mereka dengan Man/Kei di mana sebelumnya The Daddies unggul.

Sebelum laga di Malaysia Masters 2023, The Daddies dan Man/Kai pernah bertemu di babak 16 besar Singapore Open 2022. Kala itu, Ahsan/Hendra menang straight game 21-14, 21-15.

Sementara, Hendra mengakui, keduanya tidak bermain optimal pada hari ini, sehingga mereka gagal memenuhi target yakni menembus babak empat besar.

“Tapi, semuanya sudah terjadi, tinggal bagaimana kami menyiapkan lagi untuk turnamen selanjutnya,” tukasnya.***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi