KONTEKS.CO.ID – Indonesia ke final bulutangkis putri SEA Games 2023 Kamboja. Apa kata para pemain? Untuk penjelasan selengkapnya ada dalam artikel ini.
Indonesia ke final bulutangkis putri SEA Games 2023 Kamboja. Kepastian itu didapat usai skuat Merah Putih mengatasi perlawanan Filipina 3-0, pada babak semifinal yang berlangsung di Morodok Techo National Stadium Badminton Hall, Phnom Penh, Rabu, 10 Mei 2023.
Tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi berhasil menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia lewat kemenangan 21-13, 21-5 atas Mikaela Joy De Guzman dalam laga berdurasi 26 menit.
“Di gim pertama saya bermain agak ragu-ragu karena kemarin, kan, lawan kasih kejutan dan beberapa kali dia memang satu turnamen dengan saya, jadi saya waspada tapi terlalu hati-hati dan ragu-ragu. Tapi saya bisa mengatasi itu,” beber Komang Ayu usai laga seperti dilaporkan tim Humas PP PBSI.
“Selain itu, saya ada tegang karena ini penentuan sekali untuk tim di babak semifinal ini,” tambah atlet klub PB Djarum tersebut yang pada gim kedua dapat bermain lepas dan menemukan pola permainan yang cocok.
“Saya senang banget di dua pertandingan ini bisa selalu sumbang poin untuk tim. Kalau besok (di final) tim masih main dan saya dipercaya turun lagi, semoga saya bisa bertanggung jawab lagi,” tandasnya.
Sementara itu, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi menyumbangkan poin kedua bagi Indonesia setelah mengungguli pasangan Filipina, Airah Mae Nicole Albo/Thea Marie Pomar 21-11, 21-12.
“Kami bermain jauh lebih baik daripada kemarin, karena kami sudah menyesuaikan kondisi lapangan dan shuttlecock,” tutur Tiwi.
“Kami juga sudah menyiapkan pola apa yang akan kami mainkan dengan mempelajari permainan lawan,” imbuhnya.
Adapun Indonesia menyegel tiket final bulutangkis putri SEA Games 2023 melalui kemenangan di pertandingan ketiga dari tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo, yang mengalahkan Maria Bianca Ysabel Carlos lewat dua gim langsung 21-19, 21-9 dalam tempo 34 menit.
Pebulutangkis asal klub PB Exist ini sempat diliputi rasa tegang dan banyak ragu-ragu dalam mengambil keputusan pada awal gim pembuka. Bahkan, Ester sempat tertinggal jauh dari Maria.
“Di gim pertama awal-awal saya tegang jadi bermain juga ragu-ragu dan pergerakan kakinya kurang cepat,” beber Ester seperti dilaporkan Humas PP PBSI.
“Setelah tertinggal 8-13, saya coba mempercepat permainan, pegang bola depannya agar bisa banyak dapat serangan. Saya juga membatasi pola permainan lawan agar tidak semakin berkembang karena dia juga bagus, kan,” ulas Ester.
“Di gim kedua saya bisa all out dan lebih yakin mengeluarkan semua kemampuan saya. Pastinya sangat senang bisa membawa tim Indonesia melaju ke final,” kata Ester lagi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"