Nasional

DPR: Impor Beras bukan Solusi Turunkan Harga


KONTEKS.CO.ID – Rencana pemerintah melakukan impor beras 500.000 ton tahun 2023 di tengah panen raya mendapat kritik keras dari DPR.

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyatakan rencana impor beras yang disampaikan Menteri Perdagangan (Memdag), Zulkifli Hasan berpotensi membuat gejolak harga beras dalam negeri.

“Saya tidak habis pikir apa yang disampaikan oleh Kemendag tersebut. Saat ini petani kita sedang panen raya, dan dengan adanya isu impor beras tersebut dikhawatirkan akan menekan harga gabah hingga titik terendah,” kata anggota Fraksi PKS ini dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 Maret 2023.

BACA JUGA:   Peringatan Buat Dubes AS Agar Tak Intervensi KUHP Soal Pasal Zina dan LGBT

Politikus PKS ini meminta Perintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan tidak membuat gaduh dengan rencana impor beras. Karena menurutnya impor beras bukanlah solusi untuk menekan harga beras yang naik saat ini.

Apalagi menurutnya pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 500 ton pada bulan November 2022 hingga Februari 2023, dengan alasan yang sama yaitu untuk menekan harga beras di pasaran.

BACA JUGA:   Anggota DPR Sebut Operasi Pasar Tak Efektif Turunkan Harga Beras, Ini Penyebabnya

“Jika sekarang harga masih tetap mahal berarti impor bukanlah solusinya,” tegasnya.

Slamet menambahkan, Pemerintah seharusnya menggalakkan sidak di lapangan untuk mengejar para pemburu rente beras yang diduga membeli beras Bulog dengan harga murah dalam jumlah besar.

“Kemudian mengoplosnya dan dijual kembali ke pasaran dengan harga beras medium,” ungkapnya.

Sebelumnya Mendag, Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja antara Kemendag dengan komisi VI DPR RI (15/03) menyampaikan, Pemerintah telah menyepakati akan mengimpor beras sejumlah 500.000 ton sewaktu waktu. Kebijakan ini untuk mengantisipasi lonjakan harga serta mengamankan stok beras Bulog yang saat ini tinggal 300 ribu ton. ***

BACA JUGA:   Harga Beras Tinggi, PKS Curiga Ada Mafia yang Bermain


Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Authors

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi