KONTEKS.CO.ID – Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia (PSI), Ahmad Loksukon mengatakan hasil survei PSI periode 21 Februari – 3 Maret 2023 menunjukkan persepsi masyarakat terhadap tingkat kepercayaan publik atas pemerintahan Jokowi-Maruf meningkat.
“Terkait dinamika politik nasional persepsi masyarakat dan preferensi masyarakat, di dalam survei ini ditemukan harapan dan keinginan masyarakat tentang sosok penerus Presiden Jokowi,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Senin 6 Maret 2023.
Dimana sebanyak 64,3 persen menginginkan sosok penerus Jokowi tersebut cakap dan sudah teruji dalam menghadapi krisis ekonomi, dan mampu mengelola serta berpihak pada perekonomian masyarakat.
Sementara sebanyak 35,7 persen menginginkan sosok yang mampu dan teruji selain bidang perekonomian, misalnya memiliki jaringan politik yang kuat, memiliki pengalaman di dunia diplomatik internasional.
“Dari tokoh tokoh yang dianggap memiliki kemampuan dan teruji dalam hal pengelolaan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara nasional, nama Airlangga Hartarto paling banyak disebut oleh 69,3 persen responden,” ungkapnya.
Kemudian Sri Mulyani dengan 59,6 persen responden. Kemudian Prabowo Sunbianto dengan 57,7 persen, Puan Maharani dengan 17,3 persen responden, Ganjar Pranowo 10,9 persen responden, dan Anies Baswedan dengan 7,8 persen responden. Sedangkan dan tokoh lainnya dibawah 7 persen suara responden
Hasil survei ini juga menunjukan tingkat penilaian, kesukaan serta keterpilihan tokoh tokoh jika pemilihan presiden digelar hari ini dengan didasarkan pada harapan dan keinginan masyarakat tentang sosok penerus pemerintahan Jokowi.
“Maka sebanyak 29,6 persen responden menilai dan menyukai serta memilih Airlangga Hartarto sebagai pengganti dan penerus Jokowi,” jelasnya.
Kemudian di urutan kedua ada nama Prabowo Subianto dengan 20,9 persen responden, Ganjar Pranowo dengan 12,2 persen, kemudian Anies Baswedan 8,2 persen responden.
Selanjutnya ada Erick Thohir dengan 3,4 persen responden, Sandiaga Uno dengan 3,3 persen responden, Puan Maharani 3,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 2,7 persen, kemudian Muhaimin Iskandar dengan 1,7 persen responden
“Dan yang tidak memilih sebanyak 13,9 persen serta 7 tokoh lainnya yang tersisir dalam survei ini hanya dibawah 1 persen tingkat keterpilihan nya jika pilpres digelar hari ini,” ujarnya.
Selain itu, dalam survei kali ini juga terpotret persepsi dan penilaian masyarakat tentang loyalitas dan dukungan partai politik yang memiliki kursi di DPR RI kepada Presiden Jokowi.
Dimana hasil survei menemukan sebanyak 88,4 persen responden menilai dan mempersepsikan Partai Golkar paling loyal dan mendukung pemerintahan Jokowi kemudian di urutan kedua PDI Perjuangan dinilai 79,7 persen, kemudian PKB 70,7 persen responden, dan Gerindra dengan 56,7 persen responden. Sementara itu PPP dengan responden 50,7 persen dan Nasdem 20,4 persen responden.
“Sedangkan PAN, PKS dan Demokrat tingkat loyalitasnya terhadap pemerintahan Jokowi hanya dinilai tidak lebih 10 persen responden,” ungkapnya.
Terkait persepsi dan penilaian yang berimbas pada pilihan masyarakat terhadap parpol jika diminta untuk memilih parpol mana yang akan dipilih jika pileg digelar hari ini.
“Maka pilihan tertinggi pada partai Golkar yang dipilih oleh sebanyak 20,4 persen responden,” ucapnya.
Kemudian urutan kedua PDI Perjuangan yang dipilih oleh sebanyak 17,8 persen, Gerindra 14,7 persen, Demokrat 7,6 persen, PKS 6,7 persen, Nasdem 6,3 persen, PKB 5,1 persen, Perindo 4,2 persen,PPP 3,2 persen, PAN 2,1 persen, parpol lainnya tingkat keterpilihannya jika digabung hanya 3,8 persen dan yang tidak memilih 8,1 persen.
Dalam penelitian ini penarikan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 1888 responden yang tersebar di 440 kabupaten/Kota di Indonesia pada 21 Februari – 3 Maret 2023.
Kriteria responden yakni warga berumur 17 tahun atau sudah menikah. Sementara itu, margin of error survei ini kurang lebih 2,26 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"