KONTEKS.CO.ID – Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyatakan belasungkawa atas wafatnya Prof. Dr. KH. Ali Yafie. Menurut Anwar, Ali Yafie adalah seorang ulama besar, ahli fiqh dan ushul fiqh yang sangat dihormati karena keluasan ilmunya dan kerendahan hatinya.
“Beliau tidak hanya dihormati di kalangan NU yaitu organisasi yang pernah beliau pimpin tapi juga di kalangan Muhammadiyah, dimana beliau sering diundang oleh pimpinan persyarikatan dan juga oleh amal-amal usaha muhammadiyah seperti rumah sakit dan perguruan tinggi untuk berceramah dan menjadi nara sumber,” kata Anwar melalui keterangan tertulis, Minggu 26 Februari 2023.
Anwar menambahkan, sosok Ali Yafie pun dikenal sebagai seorang tokoh dan ulama yang punya sikap dan pendirian yang sangat kuat dan kokoh. Ali Yafie pernah menjadi ketua umum MUI walau hanya sebentar tapi sangat membekas.
“Dalam hasil kajian beliau yang dimuat di harian Pelita tahun 90an beliau mengatakan tidak ada satu pasal dan ayat pun di dalam UUD 1945 yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ini artinya bagi umat Islam menerima dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 tersebut tidaklah menjadi masalah. Bahkan umat Islam dituntut untuk menghormati dan menegakkannya,” tegasnya.
Atas pemikiran pemikiran besar tersebut menurut Anwar, sosok Ali Yafie tidak akan pernah dilupakan. Selain itu sosok Ali Yafie semasa.hidup merupakan tempat untuk bertanya dan berdialog buka hanya untuk dirinya, namun untuk banyak pemimpin, ulama dan umat lainnya.
Anwar mengungkapkan, banyak nasihat yang disampaikan Ali Yafe. Tapi ada satu nasihat yang tidak akan terlupakan olehnya. Dimana Ali mengatakan sebagai pemimpin ada kata-kata orang arif yang harus dicamkan baik-baik.
“Kata-kata itu, beliau ucapkan dalam bahasa arab yang artinya secara bebas kira-kira sebagai berikut : Jika engkau memberi kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan bisa memerintah-merintahnya, dan jika engkau meminta-minta kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan menjadi tawanannya. Kata-kata ini benar-benar membekas di hati saya dan akan saya ingat selalu,” ungkapnya.
Karena menurutnya,kalau kita tidak hati-hati dalam masalah ini maka kita akan terperangkap ke dalam satu kehidupan yang tidak baik apalagi kalau kita itu seorang pejabat publik tentu banyak bencana dan malapetaka yang bisa terjadi.
“Terima kasih dan selamat jalan pak kiai. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa dan menerima semua amal ibadah pak kiai. Aamiin,” tutupnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"