KONTEKS.CO.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan dua skenario untuk menyelamatkan Kapolda Jambi dan tujuh anggota Polri penumpang helikopter Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 yang jatuh dalam upaya pendaratan darurat di kawasan Bukit Tamia, Jambi, Minggu, 19 Februari 2022.
“Tentunya yang pertama kita akan melihat medan yang ada, kalau bisa kita evakuasi menggunakan helikopter tentunya akan kita gunakan helikopter,” kata Kapolri Sigit Prabowo di GBK, Jakarta, Minggu, 19 Februari 2023.
Kapolri menambahkan skenario kedua adalah evakuasi melalui jalan darat. Dengan membawa korban ke lokasi aman dan kemudian bisa diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit terdekat.
“Namun apabila harus dilakukan evakuasi dengan melalui jalur darat, karena kondisi lapangan yang kita sesuaikan dan tentunya nanti ada helikopter bisa melakukan pengangkatan di titik yang sesuai, kita akan melakukan evakuasi ke rumah sakit terdekat,” katanya.
Mengenai apa penyebab kecelakaan helikopter ini, menurut Kapolri dari informasi yang diterimanya karena gangguan teknis dan cuaca buruk di lokasi kejadian.
“Yang kita dapatkan bahwa helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat, karena mengalami gangguan terkait cuaca buruk dan jarak pandang serta kabut,” katanya.
Kapolri pastikan akan melakukan investigasi lebih lanjut, setelah delapan penumpang dan awak helikopter yang jatuh berhasil dievakusin dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“investigasi nanti akan tetap kita laksanakan,” katanya.
Helikopter Bell milik Polda Jambi yang jatuh ditumpangi delapan anggota Polri, yaitu yakni Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono didampingi Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol. Andri Ananta Yudistira, Dipolairud Polda Jambi Kombes Pol. Michael Mumbunan, Koorspri Kompol Ayani dan ADC kapolda, serta tiga kru helikopter AKP Ali , AKP Amos F, Aipda Susilo.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"