KONTEKS.CO.ID – Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid mengabarkan hilang kontaknya Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen UII Yogyakarta, usai kunjungi Norwegia.
Fathul menjelaskan kronologi hilang kontaknya Ahmad Munasir Rafie Pratama.
Setelah beraktivitas selama sepekan di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia sejak Minggu (5/2), tim UII termasuk Ahmad Munasir Rafie Pratama kemudian meninggalkan Norwegia melalui Bandar Udara Gardermoen Oslo (Oslo Airport) pada Minggu (12/2).
Fathul mengaku berjumpa terakhir kali dengan Ahmad Munasir Rafie Pratama di Oslo, Norwegia, pada Sabtu malam (11/2).
“Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki,” kata Fathul.
Menurut rencana yang disampaikan secara lisan, Ahmad Munasir mengatakan kepada Fathul bahwa rute perjalanan pulangnya ke Indonesia adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Ahmad Munasir tidak membagikan informasi penerbangannya secara detail kepada rekannya maupun kepada istrinya.
Perjalanannya ke Riyadh dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad Munasir sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional di Jeddah.
Fathul menambahkan komunikasi terakhir Ahmad Munasir dengan istrinya tercatat pada Minggu siang (12/2) dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo beberapa saat sebelum menaiki pesawat menuju Istanbul.
“Menunggu boarding,” bunyi pesan Ahmad Munasir kepada istrinya.
Hingga kini, Ahmad Munasir tidak pernah mengirimkan pesan lagi kepada istri dan rekan-rekannya.
“Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan; tetapi belum satu pun yang direspons oleh AMRP,” tambah Fathul.
Adik AMRP telah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura. Namun nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
UII Yogyakarta telah berupaya menghubungi berbagai pihak terkait untuk membantu mencari keberadaan Ahmad Munasir.
Setelah dilakukan pelacakan aktivitas daring, terdapat jejak Ahmad Munasir di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 waktu setempat. Setelah itu, tidak ada jejak daring Ahmad Munasir yang dapat dilacak.
“Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir,” ujar Fathul Wahid. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"