KONTEKS.CO.ID – Angka pernikahan hingga kelahiran di Indonesia masih tinggi. Karena itu tidak benar ada resesi seks di Indonesia.
“Kami laporkan di Indonesia ini yang nikah antara 1,8-2 juta setahun jadi kalau ada namanya resesi seks itu tidak ada, karena orang Indonesia masih semangat sekali untuk hamil,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Seminar Pancasila Nasional di The Tribatra, Jakarta Selatan di Jakarta.
Hasto lantas menepis jika Indonesia dikatakan tengah mengalami resesi seks. Sebab orang Indonesia semangat untuk menikah hingga punya anak.
“Itu semangat sekali, luar biasa jadi nggak ada resesi seks itu. Saya yang paling membantah itu tidak ada resesi,” ungkapnya.
Berdasar data, tingkat kehamilan di Indonesia pada 2021 berada di angka 4,8 juta. Dari 3 juta orang yang menikah, sebesar 1,6 jutanya hamil di tahun pertama. Yang stunting 300 ribu.
Oleh karena itu, BKKBN mengawasi masyarakat yang berencana ingin menikah. Orang tua diharapkan siap dahulu sebelum memiliki anak.
Hasto kemudian menyinggung angka kelahiran di Indonesia bisa menyentuh negara Singapura setiap tahun. Karena hal itulah, lanjut dia, negara Indonesia memiliki beban yang tinggi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"