KONTEKS.CO.ID – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei khusus tentang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilu. Survei SMRC mengacu pada pengalaman beberapa kali pemilu sejak 1999, dimana ada kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis mengambil wakil dari kelompok Islam, terutama NU.
Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menyampaikan survei ini dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kekuatan Elektoral Nahdlatul Ulama” di kanal YouTube SMRC TV, Jumat 17 Februari 2023.
Dalam survei SMRC, nama sejumlah tokoh NU yang terjaring adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Cak Imin merupakan Ketua PKB dengan basis massa NU.
Kemudian Mahfud MD, karena merupakan menteri senior di pemerintahan Jokowi. Mahfud juga memiliki karier politik yang cukup panjang dan pernah aktif di PKB pada masa Gus Dur.
Selanjutnya Khofifah Indar Parawansa. Selain sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah juga aktif di PKB zaman Gus Dur.
“Partai politik juga sering mempertimbangkan tokoh NU yang bukan orang partai, tapi senior, kharismatik, dan berpengaruh. Karena itu penting memasukkan nama mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf,” Tulis survei SMRC.
Survei SMRC menunjukkan bahwa di antara tokoh-tokoh utama NU saat ini, Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 18,2 persen; Mahfud 18 persen; Khofifah 15,4 persen; Said Aqil 2,9 persen; dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen.
“Tiga nama teratas, Muhaimin, Mahfud, dan Khofifah memiliki dukungan publik yang seimbang. Tiga nama tersebut memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih,” pungkas Saiful.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"