KONTEKS.CO.ID – Partai Nasdem, Demokrat dan PKS harus bergerak membentuk suatu wadah jika ingin tetap bersatu hingga Pilpres 2024 mendatang.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.
AHY juga mengajak Nasdem dan PKS membuat sekretariat bersama sebagai dukungan terhadap Anies Baswedan.
“Kalau mereka ingin bersatu, ingin berkoalisi suka tidak suka harus bergerak membentuk sekretariat perubahan atau sekretariat bersama yang bisa menyatukan kepentingan serta visi misi ketiga partai itu,” ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin kepada Konteks.co.id, Sabtu 28 Januari 2023.
Bila salah satu partai tersebut masih menjaga gengsi dan mempertahankan ego, maka koalisi yang dibentuk akan tertinggal dan berisiko bubar.
“Kalau masih jaga gengsi ketiga partai tersebut, masih tarik menarik kepentingan, belum ada yang mengalah, masih menunggu kompensasi dan banyak lagi, maka jangan jangan mereka ketinggalan kereta, lama-lama mereka juga tidak jadi koalisi,” jelasnya.
Atas dasar itu Ujang menyatakan, Nasdem, Demokrat dan PKS harus mematangkan koalisi sebelum melangkah membentuk Sekber atau Sekretariat Perubahan.
“Tapi sebenarnya jangan Sekber dulu, tapi berkoalisi dulu. Seperti Gerindra dengan PKB, walaupun mereka belum mengusung capres cawapres merek sudah berkoalisi partainya. Sudah 20 persen lebih dan membuat Sekber,” ujarnya.
Ujang menyarankan Nasdem Demokrat dan PKS mematangkan koalisi dulu. Dan hal itu harus dibangun secara formil.
“Harus dibangun dulu koalisinya. Tanda tangan di atas kertas baru dibuat Sekber. Kalau dibuat sekretariat perubahan dulu lalu koalisinya belum terbentuk nggak bakal bisa, jadi harus runut,” ujarnya.
“Bikin Sekber dulu tapi belum berkoalisi, belum bersatu, belum dapat tiket, kalau belum jadi perahu, kalau belum dapat 20 persen lebih seperti persyaratan konstitusi ya buat apa,” sambung Ujang.
Ujang menyarankan Nasdem, Demokrat dan PKS kembali duduk bersama untuk menandatangani koalisi bersama. Sebelum membangun sekretariat bersama.
“Jangan sekretariat perubahan dulu nanti sulit untuk berkoalisi. Nanti sekretariatnya ada tapi koalisinya nggak ada. Kan lucu,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"