KONTEKS.CO.ID – Wasekjen Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina menolak wacana sistem proposional tertutup yang akan digunakan di Pemilu 2024 mendatang. Karena penerapan sistem proposional tertutup adalah kemunduran demokrasi.
“Ini KEMUNDURAN DEMOKRASI !!! Set back lagi kita… 😣,” ujar Agust diakun twitter @jovanltconsina yang dikutip, Rabu 4 Januari 2023.
Dengan sistem proposional tertutup, rakyat tidak akan tahu siapa wakilnya yang akan dipilih untuk duduk di DPR.
“Rakyat dipaksa memilih wakilnya seperti memilih kucing dalam karung… Dan di internal partaipun rawan bergejolak…,” tegasnya.
Sistem proposional terbuka sangat demokratis, dimana rakyat mencoblos foto dan nama caleg yang dipilih sebagai anggota DPR di Pemilu.
“Rakyat ingin bisa memilih langsung siapa wakil wakil nya yang akan duduk di Senayan, dengan memilih nama, bukan hanya sekedar memilih partai,” jelasnya.
Dan bila sistem proposional terbuka ini diganti pada Pemilu 2024 mendatang, maka rakyat akan kehilangan hak untuk memilih langsung wakilnya di DPR.
“Jadi, apabila sistem proporsional tertutup ini diterapkan, artinya memangkas hak politik warga negara yang ingin memilih langsung wakil rakyatnya, yang mungkin sudah dikenal olehnya dan dipercaya untuk menyampaikan aspirasinya,” tutupnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"