KONTEKS.CO.ID – Jenazah Danramil 04 Aradide Letda (Inf) Oktovianus Sogalrey yang gugur dibunuh dengan keji oleh gerombolan Organisai Papua Merdeka (OPM) akan dimakamkan di Nabire pada Minggu, 14 April 2024.
DIjelaskan Kapendam VXII Cendrawasih Letkol Candra Kurniawan, saat ini telah disepakati oleh keluarga kalau Letda Oktovianus dimakamkan di Nabire. Namun lokasi pemakaman masih menunggu kesepakatan keluarga.
“Rencana pemakaman hari Minggu 14 April di Nabire. Acara dan tempat lokasinya di Nabire menunggu kesepakatan dari keluarga,” kata Candra kepada wartawa pada Sabtu, 13 April 2024.
Diinformasikan Letkol Candra, jenazah Oktovianus yang gugur oleh kekejaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), telah tiba di rumah keluarga di Nabire.
Mabes TNI menegaskan bahwa perbuatan OPM kepada Letda Oktavianus merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Diketahui kalau anggota teroris OPM menembaki Oktavianus dan menebas kepala korban dengan menggunakan parang.
“Secara keji pasca ditembak kemudian diparang di bagian kepala dan tangan. Apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat,” ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.
Aksi keji OPM merusak perdamaian yang terus dibangun di Papua. Kejadian ini berdampak pada percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Kronologi Pembunuhan Keji Letda Oktovianus Sogalrey
Seperti diberitakan sebelumnya, Danramil 04 Aradide Letda (Inf) Oktovianus Sogalrey ditemukan tewas di ruas Jalan Trans Enarotali, Aradide, Kampung Pasir Putih, Distrik Eladide, Paniai, Papu Tengah, Kamis, 11 April 2024.
Oktovianus diketahui pergi meninggalkan markas dan tidak kunjung kembali hingga malam hari pada Rabu sore, 10 April 2024.
Korban diinformasikan keluar rumah sekitar pukul 16.00 WIT, dengan mengendarai sepeda motor dan disebut menuju Pelabuhan Pasir.
Dari video yang beredar di media sosial, korban mengendarai motor seorang diri. Dia kemudian dihujani tembakan saat melintasi jalan sepi di sekitar hutan.
Baru pada Kamis pukul 09.00 WIT, jenazah Letda Oktovianus ditemukan warga di Jalan Trans Enarotali, Aradide. Selain luka tembak, ditemukan juga luka akibat sabetan senjata tajam pada bagian kepala korban.
Saat jasadnya ditemukan, warga tidak menemukan sepeda motor Oktovianus. Diduga kuat pelaku penembakan adalah kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Juru Bicara TPBNPB Sebby Sambom menyebut, bahwa serang itu dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea Satu Boma.
“Kami yang lakukan dan kami siap bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini,” kata Sebby dalam keterangannya, Jumat, 12 April 2024.
TPNPB menegaskan, penyerangan ini dilakukan demi merebut kemerdekaan Papua. Mereka juga mengancam membunuh orang Papua jika menjadi mata-mata TNI dan Polri.
“Orang Papua yang terlibat membantu TNI-Polri untuk memata-matai kami, apa bila dapat ketahuan kami pasukan TPNPB siap tembak,” katanya.
Sebby Sambom menyampaikan agar TNI dan Polri tidak melakukan penyerangan terhadap warga sipil terkait kejadian tersebut. Dia meminta TNI dan Polri untuk mencari pasukan TPNPB.
Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB. Sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan illegal terhadap pemerinta kolonial Indonesia diatas tanah Papua,” katanya
Diketahui bahwa pelaku penembakan terhadap Oktovianus diperkirakan lebih dari tiga orang. Setelah menembak, mereka terlihat berpesta di atas jasad Oktovianus.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"