KONTEKS.CO.ID – Politikus senior PDIP, Andreas Hugo Pereira membenarkan pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto soal Presiden Jokowi ingin rebut kursi ketua umum (ketum) dari tangan Megawati Soekarnoputri.
“Apa yang disampaikan oleh Mas Hasto kemarin, sebagai Sekjen saya kira Pak Hasto menyampaikan karena mengetahui itu,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 3 April 2024.
Menurutnya, Hasto sangat mengetahui segala informasi yang terjadi di internal PDIP sebab ia merupakan Sekjen partai.
“Saya kira Pak Sekjen tau dengan segala informasi, sehingga beliau perlu menyampaikan itu bahwa ada upaya-upaya dalam hal ini Pak Jokowi untuk mengambil posisi ketua umum,” ujarnya.
Andreas menyampaikan, ketua umum merupakan posisi strategis dalam pengambilan keputusan politik. Sehingga, sangat wajar jika menjadi rebutan.
“Bahwa menjadi Ketua Umum PDIP tentu mempunyai posisi dan kedudukan yang penting di dalam pengambilan keputusan politik di dalam negeri ini, bukan hanya partai, tapi di republik ini,” imbuhnya.
“Oleh karena itu saya kira bukan hal yang mengejutkan kalau ada orang termasuk mungkin Pak Jokowi yang menghendaki (posisi) itu,” tandasnya.
Hasto Tuding Jokowi Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP
Sebelumya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) merebut kursi ketua umum PDIP yang masih diduki oleh Megawati Soekarnoputri.
Bahkan Hasto secara gamblang mengungkap kalau Jokowi akan mendongkel Megawati untuk kepentingan politik hingga 21 tahun mendatang.
Saat menjadi pembicara dalam diskusi bedah buku “NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 2 April 2024, Hasto menyinggung ada operasi yang dijalankan Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024.
Dengan operasi itu, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai Partai Golkar dan PDIP.
“Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan sudah direncanakan dan dilakukan jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan, melalui seorang menteri berpengaruh,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"