KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan perihal dirinya yang dulu menolak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Hal itu kembali mencuat, ketika saat ini dirinya telah menjadi Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Saya ketika datang ke IKN dalam kapasitas sebagai Menteri ATR tentu wartawan bertanya, ‘lho bukannya dulu AHY, Demokrat mengkritisi IKN? Kenapa sekarang mengatakan harus menyukseskan IKN?’,” ujar AHY saat berpidato dalam acara Silaturahmi dan Buka Bersama DPP Partai Demokrat di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 Maret 2024.
AHY mengatakan, kritiknya memiliki tujuan yang sangat baik bagi pemerintah dan masyarakat. Sebab, menurutnya, kala itu dunia termasuk Indonesia sedang pandemi Covid-19.
“Saya mengatakan, tolong cek lagi dengan baik. Kami menyampaikan kritik dengan tujuan yang baik,” kata AHY.
“Ketika itu dalam masa pandemi misalnya, Pasca pandemi, kita fokus pada recovery, Penyelamatan jiwa masyarakat sekaligus, Penyelamatan ekonomi rakyat,” sambungnya.
Dukung IKN
Kini, AHY pun tak menampik bahwa pembangunan IKN perlu berlanjut karena memiliki demi keberlangsungan ekonomi Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Karena, ia menilai, perekonomian saat ini sudah kembali berkembang pesat dan berjalan dengan baik.
“Tapi ketika situasinya sudah membaik, ekonomi kita sudah bisa tumbuh dengan lebih baik lagi, Ya jangan sampai tidak bisa sukses. Projek besar itu,” ungkap AHY.
Lebih lanjut, kata AHY, kritik dari Demokrat saat menjadi oposisi guna menjadi penyeimbang jalannya pemerintahan.
“Itu adalah bentuk bagaimana Demokrat itu, ketika di oposisi juga menjalankan tugasnya dengan baik,” tegas AHY.
Namun, saat ini ketika sudah masuk pemerintahan, AHY menuturkan, Demokrat akan membuktikan bahwa pihaknya dapat melaksanakan tugas dengan baik.
“Tetapi ketika dapat peran dalam pemerintahan, Kita harus buktikan, kita juga bisa bekerja dengan baik. Itulah jiwa kesatriaan demokrat. Jangan ke balik-balik,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"