KONTEKS.CO.ID – Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) akan menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/ MPR Jakarta pada Selasa, 19 Maret 2024. Mereka akan menuntut turunkan dan adili Presiden Jokowi.
Mahasiswa GEMARAK melihat bahwa Jokowi telah membuat demokrasi dan pelaksanaan cita-cita reformasi berbelok arah menuju jurang Neo-Otoritarianisme dengan pola memanipulasi hukum.
Jokowi juga telah menjalankan kekuasaan autocratic legalism, membangun politik dinasti secara vulgar dan tanpa malu.
“Suatu praktik kekuasaan yang memalukan Indonesia di mata dunia yang membuat indeks demokrasi kita anjlok, demi untuk kepentingan diri dan keluarganya,” ujar Kholid yang merupakan humas GEMARAK dari UNJ.
Selain itu, GEMARAK melihat bahwa konstitusi yang menjadi pegangan hukum tertinggi telah dibengkokkan, amanat konstitusi dilaksanakan sesuai selera demi kepentingan kekuasaan.
“Keruntuhan demokrasi telah terjadi melalui penyalahgunaan kekuasaan melalui rekayasa hukum atau politisasi yudisial,” katanya.
GEMARAK juga melihat bahwa berbagai lini kehidupan masyarakat saat ini telah mengalami dampaknya. Mulai dari pelemahan pemberantasan korupsi.
Semua yang terjadi telah merugikan hak rakyat, dari bidang kesehatan, ketenagakerjaan, hingga harga bahan pokok yang naik dan makin tidak terkendali.
“Terang-terangan Presiden melakukan pork barrel politics dengan instrumentalisasi bantuan sosial,” kata Kholid.
Mahasiswa juga mengkitisi beras impor yang sejatinya untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, justru dijadikan alat pendulang suara pada pemilu 2024.
“Langkah ini otomatis membuat harga beras semakin meroket, karena beras impor yang seharusnya mengalir ke masyarakat melalui operasi pasar, tidak dilakukan,” katanya.
“Padahal sejatinya beras impor dapat menekan harga beras domestik melalui mekanisme operasi pasar,” ujarnya lagi.
Selain itu, mahasiswa juga akan mengangkat isu pendidikan yang seharusnya dapat diakses oleh segenap warga negara, mengalami distorsi dengan mahalnya biaya kuliah (UKT) sebagai buah dari komersialisasi pendidikan.
“Kami memandang Presiden Jokowi telah memutar jarum jam sejarah dengan membuat kondisi bernegara kembali ke era otoritarianisme Orde Baru,” katanya.
Kemudian adanya pengabaian terhadap etika dan moral bernegara oleh Presiden Jokowi, serta melabrak konstitusi negara adalah wajah kekuasaan yang telah dipertontonkan.
Berdasar kajian mendalam tentang berbagai hal terkait rusaknya negara tersebut, kami memutuskan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini juga tidak dapat dilanjutkan demi kemashlahatan bangsa.
Mahasiswa secara sadar dengan berbasis data dan kajian tentang pelanggaran dan kebijakan yang merugikan rakyat banyak yang dilakukan Joko Widodo.
GEMARAK menuntut:
1. Turunkan harga kebutuhan pokok rakyat
2. Turunkan biaya pendidikan dan Kesehatan
3. Tolak pemilu curang
4. Turunkan dan adili Jokowi
“Kami menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama memperjuangkan tuntutan tersebut,” kata Kholid.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"