KONTEKS.CO.ID – Media asing ramai menyoroti Pilpres Indonesia 2024, salah satunya Time, yang membahas kemenangan sosok Prabowo Subianto.
Seorang mantan jenderal yang pernah mendapatkkan larangan memasuki Amerika Serikat (AS) karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), nyatanya tak menghalangi Prabowo mendapatkan kemenangannya dalam pilpres 2024.
Sangat besar kemungkinan dia akan menjadi presiden menggantikan Joko Widodo yang saat ini menjabat.
Menurut penghitungan tidak resmi lembaga-lembaga survei, Prabowo menang dengan raupan suara hampir 60 persen.
Pihak berwenang dalam hal ini KPU, akan memvalidasi hasil pemungutan suara resmi dalam beberapa minggu mendatang.
“Meski kita bersyukur, kita tidak boleh sombong. Kita harus tetap rendah hati,” kata Prabowo di hadapan massa pendukungnya di Istora Senayan Jakarta saat pidato kemenangan, Rabu 14 Februari 2024 malam.
Awalnya, hasil jajak pendapat yang ada sebelumnya memperkirakan pemilu akan berlangsung dua putaran dengan salah satu kandidatnya, Prabowo-Gibran.
Namun pada awal Februari, hasil jajak pendapat mulai memperkirakan Prabowo justru akan menang telak.
“Pemilihan presiden ini menandakan era ketidakpastian baru bagi demokrasi Indonesia yang masih muda,” mengutip Time, Kamis, 15 Februari 2024.
Sejumlah pengamat kepada Time mengatakan, terpilihnya Jokowi 10 tahun yang lalu dipuji sebagai kemenangan demokrasi.
Sayangnya, kebangkitan Prabowo bertepatan dengan anjloknya kepercayaan publik terhadap sistem politik negara tersebut.
“Sisi prosedural dalam penyelenggaraan pemilu selalu sangat baik dan selalu ada kepercayaan publik yang tinggi terhadap pemilu. Tetapi saat ini, banyak orang yang curiga terhadap proses ini dari semua sisi,” kata Ian Wilson, dosen senior spesialis politik Indonesia di Universitas Murdoch Australia.
Dia menegaskan, saat ini, tercipta suasana buruk bagi demokrasi di Indonesia secara keseluruhan.
“Siapa pun yang memenangkan pemilu, akan ada sebagian besar masyarakat yang melihatnya sebagai hal yang tidak sah,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"