KONTEKS.CO.ID – Ketua Dewan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menyoroti temuan beras bulog berstiker pasangan Prabowo-Gibran.
Komarudin menyadari bantuan sosial (bansos) berstiker Prabowo-Gibran memang tengah viral. Menurutnya, kejadian tersebut berdampak buruk terhadap perjalanan Pemilu di Indonesia.
“Berasnya dikasih calon tertentu dikasih label di situ dan menurut saya ini Pemilu paling kacau dalam sejarah Indonesia,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 26 Januari 2024.
Komarudin berpendapat saat ini para elite tidak malu-malu menggunakan cara apapun untuk mendapatkan suara masyarakat.
“Sudah tidak ada orang malu, sudah tidak ada lagi etika dalam perjalanan (Pemilu),” katanya.
Wapres Respons Temuan Beras Bulog Gambar Prabowo-Gibran
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin buka suara soal beras Bulog yang berstatus Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berstiker Prabowo-Gibran.
Wapres pun meminta agar temuan bansos berstiker Prabowo-Gibran dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Saya kira kalau masalah-masalah yang berkaitan dengan Pemilu, kampanye ada beras bansos, ada gambar itu (Prabowo-Gibran) saya kita supaya disampaikan kepada Bawaslu saja,” katanya dalam keterangannya kepada wartawan di Istana Wapres, Kamis, 25 Januari 2024.
Wapres menyampaikan agar seluruh dugaan pelanggaran untuk dilaporkan ke Bawaslu, termasuk soal temuan adanya beras Bulog bergambar salah satu paslon.
“Nanti Bawaslu yang memberikan apakah itu ada semacam pelanggaran atau tidak, saya kira itu,” jelasnya.
Klarifikasi Bulog
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menanggapi soal adanya beras Bulog yang berstiker Prabowo-Gibran.
Bayu menjelaskan, pihak tidak mengetahui pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menempelkan stiker Prabowo-Gibran di beras Bulog.
“Dari Bulog, tidak ada atribut politik apapun,” tandasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"