KONTEKS.CO.ID – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko buka suara temuan PPATK soal transaksi janggal calon legislatif (caleg) dan bendahara umum (bendum) partai politik (parpol).
Dia mengungkapkan temuan PPATK soal transaksi janggal caleg dan bendum parpol sudah ditangani pihak berwenang.
“Saya pikir otoritasnya sudah ada yang menangani, serahkan pada otoritas yang menangani,” kata Moeldoko di Kantor KSP, Senin, 15 Januari 2024.
Dia meminta isu transaksi janggal caleg dan bendum parpol ini menjadi liar. Dia meyakini bahwa temuan tersebut akan ditindaklanjuti.
“Jangan itu jadi isu yang uncontrol. Semua institusi yang punya peran untuk bertindak, jangan diam,” kata Moeldoko.
PPATK Temukan Transaksi Janggal Caleg
Jelang Pemilu 2024, PPATK mencatat adanya transaksi janggal dari 100 caleg dan 21 bendahara partai politik (parpol) yang jika total nilainya hingga triliunan rupiah.
Temuan transaksi gelap caleg dan bendahara parpol itu berdasarkan database yang dimiliki PPATK
Tak main-main, nilai transaksi janggal caleg itu mencapai Rp51,47 triliun dengan setoran dana lebih dari Rp500 juta.
“Totalnya senilai Rp21,7 triliun. 100 caleg melakukan penarikan uang sekitar Rp34,01 triliun,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Rabu, 10 Januari 2024.
Tak hanya itu, berdasar data dari International Fund Transfer Instruction (IFTI) yang diterima PPATK, para caleg ini juga menerima transaksi janggal dari luar negeri sebesar Rp7,74 triliun.
Masih terkait dana dari luar negeri, PPATK juga menemukan ada 21 parpol yang menerimanya.
Nilainya pun mencapai Rp195 miliar pada tahun 2023. Padahal di tahun sebelumnya mencapai Rp83 miliar.
Transaksi luar negeri juga tercatat meningkat. Dari total 8.270 transaksi pada 2022 menjadi 9.164 di tahun 2023. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"