KONTEKS.CO.ID – Dosen FISIP Universitas Airlangga (UNAIR) Airlangga Pribadi mengatakan, para elite politik saat ini tidak lagi taat pada regulasi dalam menjalan proses Pemilu Serentak 2024.
“Bahwa demokrasi dengan berbagai aturan dan regulasinya tidak lagi diindahkan sebagai satu-satunya aturan main bersama,” kata Airlangga dalam diskusi Catatan Awal Tahun: Pemilu 2024: Penguatan atau Disrupsi Demokrasi, Rabu, 10 Januari 2024.
Dia mengatakan, masalah utama pada demokrasi adalah pelemahan prosedural.
“Problem kita bukan hanya pada persoalan substansi demokrasi tapi pelemahan prosedural demokrasi pada Pilpres 2024,” ujar Airlangga.
Menurutnya, saat ini bukan hanya proses pelemahan terhadap demokrasi, akan tetapi juga pada tatanan negara.
“Tapi ancaman demokrasi dan tatanan republik akan berubah menjadi sesuatu yang lain yang bisa berwujud tirani,” kata Airlangga.
“Di mana penguasa atau pemimpin berada diatas hukum,” sambung Airlangga.
Dia menambahkan, hilangnya kekuatan hukum ini akan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
Dengan kekuatan hukum yang hilang maka, kekuatan politik bisa menggunakan cara apapun demi kepentingan mereka.
“Hilangnya kekuatan hukum untuk memberikan batasan atau sangsi terhadap kekuatan politik yang melakukan pelanggaran HAM maupun pelanggaran etik,” tutup Airlangga. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"