KONTEKS.CO.ID – Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin yang telah matang. Jangan tergiur dengan sosok saja, tapi juga harus melihat pikiran dan hatinya.
“Pemilu adalah alat bagi rakyat Indonesia untuk menyampaikan seluruh aspirasi politiknya. Dalam proses ini terhadap siapa saja yang akan menjadi pemimpin ke depan, haruslah dipertimbangkan dengan matang,” kata Megawati dalam pidato politiknya pada Rabu, 10 Januari 2024.
“Rakyat Indonesia yang saya cintai. Ini saya bicara sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia, jangan tergiur, jangan hanya melihat sosoknya, tetapi pikiran dan hatinya, harus menjadi satu,” katanya lagi.
Selain itu, Megawati berpesan agar rakyat mencermati rekam jejak, moral dan etikanya, tanggung jawabnya dan kemampuan memahami harapan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia.
“Dalam keseluruhan, syarat-syarat menjadi pemimpin, PDIP Perjuangan bersama PPP, Perindo, Hanura dan para relawan, meyakini bahwa Bapak Ganjar Pranowo dan Profesor Mahfud MD lah yang memenuhi syarat itu,” katanya.
“Mereka berdua satu kesatuan dwi tunggal, sebab tidak ada negara maju tanpa adanya pemimpin yang memperjuangkan hukum agar berkeadilan, tidak ada negara maju tanpa kepemimpinan yang manunggal dengan rakyat,” katanya lagi.
Mengawati kemudian mengingatkan, bahwa di seluruh dunia, bila ada pemimpin yang tidak menjalankan tugas dan kewajibannya dan justru tidak menaungi rakyatnya, maka negara itu akan goncang.
“Lihat saja sendiri, banyak negara yang seperti itu,” katanya.
Megawati memastikan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah sosok yang memenuhi tiga syarat sebagai pemimpin.
Dia sebagai ketua umum partai, menyampaikan bahwa rule of the games dari pemilu adalah partai yang harus memilih calon.
Saat ini, ada tiga pasang calon dan Mengawati telah ditugasi oleh kongres partai sebagai ketua umum untuk memilih calon.
“Saya selalu lihat-lihat mana yang bagus, sampai saya kontemplasi, sampai saya bicara dengan Bapak saya, terus saya bicara, tentu harus belajar harus ada keputusan jadi bukannya asal kamu jadi pemimpin, bagaimana nanti akan menaungi rakyat,” katanya.
“Kalau saya bilang pemimpin itu adalah payung yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali tolong diingat di dalam undang-undang dasar kita disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Ingat itu wartawan, ingat. Jadi dengan saya pilih Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud memenuhi tiga syarat sebagai pemimpin tersebut,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"