KONTEKS.CO.ID – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan Peringatan Hari Santri adalah penghargaan yang diberikan negara kepada para santri terdahulu dan santri yang berjuang untuk Indonesia.
“Kita semua ini bagian menikmati perjuangan santri pendahulu. Jangan kita merasa paling istimewa dan minta diistimewakan,” kata Yaqut dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin 24 Oktober 2022.
“Santri kalau mau berdaya maka harus berusaha. Santri bisa menjadi apa saja, bisa menjadi pengusaha. menteri, wakil presiden, hingga jadi presiden,” tambahnya.
Menag Yaqut mengingatkan para santri mempunyai tugas mengaji dan belajar dengan baik, karena itulah yang akan menghantarkan para santri mencapai cita cita mereka.
“Santri jadi presiden ada Gus Dur, santri jadi Wapres ada KH Ma’ruf Amin. Malam ini kita peringati hari santri sebagai pengingat bahwa hari santri ini adalah pengakuan negara atas santri terdahulu,” tegasnya.
Menag Yaqut memaparkan, Hari Santri yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 2015 adalah penghargaan atas perjuangan para santri pendahulu dalam memerdekakan bangsa Indonesia.
Hari Santri tidak terlepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadratus-syekh KH Hasyim Asy’ari agar para kiai dan santri ikut berjuang dalam memerdekakan negeri.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"