KONTEKS.CO.ID – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 204 juta.
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra menuturkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak KPU untuk menginvestigasi kebocoran data tersebut.
“BSSN telah melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pihak KPU terkait upaya investigasi berkenaan dengan dugaan yang dialami,” kata Ariandi kepada wartawan di Jakarta pada Jumat, 1 Desember 2024.
Dalam penanganan insiden siber yang terjadi, kata Ariandi, saat ini BSSN sedang melakukan analisis forensik terhadap server yang dimiliki KPU RI.
Disampaikan Ariandi, hal itu dilakukan BSSN untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam server miliki KPU RI.
“BSSN sedang melakukan analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root couse dari insiden siber yang terjadi,” kata Ariandi.
BSSN akan berkoordinasi secara intens dengan pihak KPU. Selain itu, memberikan asistensi serta rekomendasi peningkatan keamanan terhadap sistem informasi milik KPU.
Ariandi mengatakan, BSSN juga akan segera memberikan informasi dan laporan secara berlaka terkait hasil investigasi yang telah dilakukan.
“Hasil investigasi serta perkembangan tindak lanjut dari dugaan insiden kebocoran data akan disampaikan langsung oleh KPU selaku penyelenggara sistem elektronik,” ujar Ariandi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"