KONTEKS.CO.ID – Poltracking Indonesia kembali merilis hasil survei mereka dengan tajuk Kekuatan Polirik Elektoral Menuju Pendaftaran Carpes-Cawapres 2024 pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Hasil survei salah satunya menunjukkan elektabilitas Erick Thohir, sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres), yang konsisten unggul sejak memasuki tahun politik 2023.
Dalam ketarangan melalui Youtube Poltracking TV, Direktur Research Poltracking Indonesia Arya Budi menyampaikan, dalam simulasi 11 nama bakal cawapres, Erick Thohir memimpin dengan perolehan 18,6 persen, Sandiaga Uno 15,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 10,2 persen.
Kemudian Ridwan Kamil 9,1 persen, Muhaimin Iskandar 7,6 persen, Gibran Rakabuming 7,3 persen, Mahfud MD 6,6 persen, Khofifah 3,7 persen, Andika Perkasa 2,9 persen, Puan Maharani 1,7 persen, dan Airlangga Hartarto 1,6 persen. Sementara yang belum menjawab 15,0 persen.
Bila dalam simulai 10 nama, dengan menghilangkan Gibran, bila nantinya tidak bisa ikut dalam kontestasi setelah adanya putusan MK, tetap nama Erick Thohir yang tertinggi.
Erick Thohir 19,0 persen
Sandiaga 15,7 persen
Ridwan Kamil 12,4 persen
AHY 10,2 persen
Cak Imin 8,1 persen
Mahfud MD 8,0 persen
Khofifah 4,0 persen
Andika Perkasa 3,0 persen
Airlangga 2,7 persen
Puan Maharani 1,7 persen
Belum memilih 15,2 persen.
“Erick Thohir cenderung naik sejak masuknya tahun politik tahun 2023. Ini menjadi krusial karena nama Erick bertahan tinggi,” kata Arya.
Periode survei Poltracking dilakukan pada 3-9 September 2023. Populasi pemilih adalah mereka yang memiliki hak pilih, dengan metode multistage random sampling, dan margin of error 2,9 persen.
“Survei sekitar satu bulan yang lalu, tapi ini penting karena dia dilakukan praktis setelah deklarasi Anies – Muhaimin. Jadi sudah merekam dinamika terakhir dari poros-poros pencalonan capres yang ada,” kata Arya.
Suksesi kepemimpinan nasional menjadi salah satu isu krusial yang menarik perhatian publik. Terutama dinamika menuju pendaftaran yang kurang dari 15 hari lagi.
Tentu juga terkait dengan geliat pergerakan politik para elite sebagai pemegang tiket pencalonan. Juga masifnya para kandidat yang akan mengikuti kontestasi politi 2024 untuk melakukan komunikasi publik guna meningkatkan elektabilitas mereka.
Karena itu, survei Poltracking ini dianggap penting karena untuk membaca peta pergerakan elektoral para kandidat. Selaigus membaca kehentak pemilih terhadap alternatif figur yang telah ada.
Pengukuran dilakukan terhadap elektabilitas calon presiden, elektabilas calon wakil presiden, elektabilitas pasangan calon, elektabilitas partai dan partisipasi serta kemantapan pemilih.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"