KONTEKS.CO.ID – Bakal calon presiden Ganjar Pranowo memberikan apresiasi yang tinggi kepada Panji Surya Putra Sahetapy. Surya, anak seniman senior Dewi Yull dan Ray Sahetapy, telah lama menjadi aktivis tuna rungu.
Belum lama ini Surya behasil menyelesaikan pendidikan magister di Rochester Institute of Technology. Setelah merampungkan pendidikan, Surya kini menjadi tenaga pengajar di kampus bergengsi tersebut.
Menurut Ganjar Pranowo, dunia pendidikan dan pekerjaan memang sudah seharusnya membuka ruang selebar-lebarnya kepada siapa saja.
“Apa yang disampaikan Mas Surya Sahetapy juga mesti jadi pembelajaran buat kita semua. Memanusiakan manusia harus terejawantahkan dalam peraturan, kebijakan dan program kerja. Baik itu pemerintahan, lembaga maupun organisasi. Ruang diskriminasi harus kita tutup,” ujar Ganjar Pranowo saat berbincang secara daring dengan Surya Sahetapy.
Perbincangan Ganjar Pranowo dan Surya Sahetapy terkait peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang jatuh pada Sabtu, 23 September 2023.
“Di Hari Bahasa Isyarat Internasional yang kita peringati setiap 23 Sepetember kemarin, Alhamdulillah saya berkesempatan ngobrol banyak banget dengan Mas @suryasahetapy . Beliau satu-satunya pengajar tuli di Institut Teknologi Rochester Amerika Serikat yang dari Indonesia. Terimakasih Mas Sur. Semoga kita bisa berbincang lagi di lain kesempatan,” ujar Ganjar Pranowo.
Surya yang merupakan anak ketiga dari Dewi Yull dan Ray Sahetapy. Ia bukan hanya menyelesaikan pendidikan magisternya di Amerika Serikat, dia juga mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Sebelumnya, Surnya mendapat beasiswa penuh dari Sasakawa – De Caro RINTID (Nippon Foundation).
Sabet Tiga Penghargaan
Kampus tempat Surya belajar menyampaikan bahwa jarang ada mahasiswa yang bisa meraih penghargaan sebanyak yang diperoleh Surya. Dia mendapat penghargaan International Student Outstanding Service Award, The Outstanding Graduating Student Award In The Master’s Degree, dan NTID Graduate College Delegate.
Kini Surya jadi dosen di Rochester, dan mengampu tiga mata kuliah. Dua mata kuliah setingkat S2 dan satu yang setingkat S1. “Saya mau kasih info dikit Pak. Tiga minggu lalu diterima kerja di Rochester. Sebagai dosen,” kata Surya kepada Ganjar.
Menurut Surya, dia adalah satu-satunya warga negara Indonesia yang menjadi pengajar di kampus itu. Di tempatnya mengajar, sebanyak 96 persen pasti dapat kerja setelah lulus.
Total di Rochester ada 18.000 mahasiswa. Dari jumlah itu, sekitar 1.200 orang adalah mahasiswa berkebutuhan khusus.
Ganjar Pranowo merasa bangga dengan pencapaian Surya Sahetapy. Apalagi dia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pengajar di kampus itu. “Kamu ngajar di sana, saya dari sini ikut bangga loh. Kamu membanggakan,” kata Ganjar Pranowo.
Profil Surya Sahetapy
Nama lengkap: Panji Surya Putra Sahetapy
Nama panggilan: Surya Sahetapy atau Surya
Tempat tanggal lahir: 21 Desember 1993
Profesi: Aktivis tuna rungu, juru bahasa isyarat dan aktor
Anak ke-: 3 dari 4 bersaudara
Orangtua: Ray Sahetapy (Ayah), Dewi Yull (Ibu)
Pendidikan: Rochester Institute of Technology dalam Program Master of Science in Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing
Media sosial: @suryasahetapy (Instagram)
Pesan Surya Sahetapy
Surya Sahetapy tidak mau terlalu bangga dengan pencapaiannya ini. Dia menyampaikan bahwa capaian ini mustahil terwujud tanpa dukungan banyak pihak. Karena itu, dia langsung berfikir bagiamana caranya membalas kebaikan ini.
“Saya pikir saya masih berada dalam mimpi, dan mencapai pencapaian ini tampak mustahil. Tetapi saya salah. Ini betul-betul nyata,” kata Surya.
“Saya tidak bermaksud untuk menjadi terlalu bangga, tetapi saya ingin membuktikan bahwa keyakinan lama saya sepenuhnya salah. Kita berhasil. Terima kasih atas dukungan kalian yang tak ada habisnya! Saya tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan Anda,” katanya lagi.
Surya ingin segera melakukan kolaborasi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Karena itu, dia ingin segera menyudahi suka ria ini dan memikirkan kebaikan untuk bumi ini.
“Mari berkolaborasi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Jadi, kita sudahi euforia ini dan pikirkan bagaimana kita membuat perbedaan di bumi ini,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"