KONTEKS.CO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons pernyataan bakal calon presiden Prabowo Subianto soal masyarakat boleh terima amplop ‘serangan fajar’.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut masyarakat tak boleh menerima amplop serangan fajar seperti pernyataan Prabowo Subianto.
Menurut Ali, menerima amplop serangan fajar jelang pemilu seperti pernyataan Prabowo Subianto itu bisa berujung pada perbuatan koruptif.
“Bahwa serangan fajar, misalnya dengan bagi-bagi uang dan sebagainya dalam proses-proses yang sedang berjalan itu tindakan koruptif,” kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, pada Selasa, 12 September.
Menurut Ali, serangan fajar berujung pada perilaku koruptif tersebut berdasarkan kajian.
“Beberapa perkara yang ditangani KPK itu motifnya sama untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Saya kira kita tidak ingin terjadi kembali hal-hal seperti itu,” ujar Ali.
Pernyataan Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat melontarkan pernyataan terkait masyarakat terima amplop serangan fajar.
Prabowo menyampaikan hal itu saat menghadiri acara acara Milad Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji asuhan Gus Miftah di Yogyakarta.
Menurut Prabowo, masyarakat harus menjaga kerukunan dan perdamaian.
Dia menyebut, masyarakat boleh menerima uang jelang Pemilu 2024 tapi tak boleh mengubah pilihan mereka.
“Tadi yang disampaikan Gus Miftah kalau ada yang membagi-bagi uang, terima saja. Itu juga uang dari rakyat kok. Itu uangnya rakyat,” ujarnya, pada Jumat, 8 September.
“Kalau dibagi terima saja, tetapi ikuti hatimu, pilih yang kau yakin di hatimu akan berbuat terbaik untuk bangsa, rakyat, dan anak-anakmu,” imbuhnya.
Pilpres 2009
Prabowo pernah menyampaikan pernyataan senada saat kampanye Pilpres 2009 di lumbung massa PDIP, Lapangan Ampera, Bandar, Batang, Jawa Tengah, Senin 22 Juni 2009 lalu.
Saat itu, Prabowo Subianto meminta masyarakat tidak malu-malu mengambil uang serangan fajar.
Namun, Prabowo tetap meminta masyarakat tetap mencontrengnya di bilik suara.
“Kalau ada serangan fajar ambil saja uangnya. Karena itu uang hasil korupsi, itu uang rakyat. Jangan merasa berutang dan merasa berterima kasih. Ambil uangnya tapi contreng nomor satu,” kata Prabowo.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"