KONTEKS.CO.ID – Pernyataan mengejutkan disampaikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kalau dirinya justru dikudeta setelah menjadi Ketua Umum PKB hasil muktamar PKB pada 2005 di Semarang.
Menurut Cak Imin berita bahwa dirinya mengkudeta Gus Dur selalu muncul setiap lima tahun sekali. Berita itu sengaja dimunculkan dan dibesarkan.
“Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman, saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan. Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya,” kata Cak Imin yang dikutip pada Rabu, 6 September 2023.
Sempat menjadi Ketum PKB pada 2005, tapi dalam Muktamar Luar Biasa PKB 2008, ditetapkan bahwa Ali Masykur Musa sebagai Ketum DPP PKB dan Yenny Wahid sebagai sekjen. Keputusan ini hasil dari rapat antara Gus Dur yang saat itu Ketua Dewan Syura PKB dan tim asistensi.
Cak Imin kemudian nonaktif hampir setahun. Dia menerima pemberhentian oleh Gus Dur. Menurut Cak Imin, ini merupakan sikap yang langka. Karena semua orang yang dipecat Gus Dur justru melawan. Tapi dirinya tidak melawan.
Cerita kudeta versi Cak Imin, dan kemudian membuat PKB terancam gagal ikut pemilu 2009. Pendaftaran PKB ditolak KPU akibat terganjal keabsahan tanda tangan pengurus DPP PKB ketika itu.
“Satu-satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu enggak sah, karena Yenny diangkat bukan Muktamar. Yenny diangkat sekjen di tengah jalan. Nah, penggantian itulah konsekuensi agak ribut segala macam, ya, jadi cerita keluarga itu,” kata Cak Imin.
Dipertegas lagi oleh Cak Imin, dirinya tidak ingin bicara urusan keluarga, karena itu urusan partai. Cak Imin kemudian menjelaskan kembali soal pendaftaran PKB ke KPU. Karena Yenny Wahid digantikan lagi oleh Lukman Edy sebagai sekjen, maka PKB bisa ikut pemilu 2009.
Gus Dur Minta Cak Imin Mengundurkan Diri
Dalam wawancara dengan Najwa, Cak Imin juga menjelaskan mengenai pemanggilan dirinya oleh Gus Dur saat itu.
“Gus Dur panggil saya, Gus Dur malah kaget, ‘saya enggak menyangka kamu mau saya berhentikan’. Mau, Gus, buat apa saya berantem, capek,” ujar Cak Imin.
Masih sesuai dengan versi Cak Imin, dia kemudian menerima dan mundur dari PKB. Semua dilakukan agar PKB bisa ikut pemilu.
“Ya sudah, kamu bikin surat pengunduran diri sekarang. Ini sudah ada drafnya,” kata Cak Imin menerikan ucapan Gus Dur.
“Apa yang terjadi? Semua orang belum tahu. Surat pengunduran diri yang disiapkan Gus Dur saya tandatangani agar bisa jalan, di KPU. Saya kasih kepada Gus Dur,” ujarnya.
“Apa yang terjadi? Luar biasa, surat saya terima, ‘Min, tetapi tolong kamu sendiri yang simpan. Nanti kamu keluarkan kalau benar-benar saya membutuhkan’,” kata Cak Imin mengulang perkataan Gus Dur saat itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"