KONTEKS.CO.ID – Ketua DPD Partai Golkar Maman Abdurahman menampik adanya bisikan atau arahan Presiden Joko Widodo agar partai berlambang beringin itu mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024.
Menurut Maman, politik merupakan ruang bebas yang mustahil diintervensi pihak-pihak tertentu, termasuk Jokowi. Politik tak mungkin akan ada campur tangan dari pihak lain.
“Politik itu ruang bebas yang terbuka, bagaimana caranya mengkonsolidasi 38 DPD 1 seluruh Indonesia itu untuk bisa (mendukung Prabowo) kalau misalnya ada arahan? Ini berangkat dari objektivitas kita saja,” ujar Maman dikutip dari Political Show CNNIndonesia TV, Selasa 15 Agustus 2023.
Maman mengatakan komunikasi dengan Jokowi merupakan hal yang wajib dilakukan Ketum Parpol Golkar Airlangga Hartarto. Namun, dia menampik adanya arahan Jokowi kepada Airlangga untuk mendukung Prabowo.
Ia menduga, arahan kekuatan besar Jokowi bisa disebut hadir apabila Golkar terpaksa mendukung capres di luar nama Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kalau misalnya kita (Golkar) mendukung di luar Pak Prabowo, Ganjar, atau Anies itu mungkin kita bisa katakan ada kekuatan besar. Akan tetapi kalau kita mendukung Pak Prabowo, ya memang realitas politik nya begitu,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto heran mengapa Jokowi acap kali dikaitkan dengan keputusan Golkar dan PAN dalam mendukung Prabowo.
Jokowi Tidak Cawe-cawe
Menurut dia, perjalanan PAN mendukung Prabowo sudah panjang. Sehingga, ia menilai dukungan PAN kepada menteri pertahanan itu merupakan hal yang lumrah.
“Kunjungan resmi ataupun tidak antara PAN dengan Pak Prabowo itu sedang enggak terhitung, termasuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024. Secara proses sangat panjang, itu bukan tiba-tiba,” kata dia.
Yandri meyakini Jokowi tidak akan cawe-cawe atau mengintervensi PAN dalam memutuskan siapa yang akan pihaknya dukung dalam Pilpres 2024. Namun, dia mengaku ada komunikasi antara pihaknya dengan Jokowi.
“Tapi ingat, kita selalu mengatakan memang dari awal antara Ganjar sama Pak Prabowo, tidak di luar dua itu. Saya kira kalau intervensi Pak Jokowi, ya, tidak mungkin lah ya,” ucapnya.
Ia juga mengklaim Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat memimpin rapat resmi guna meminta pendapat ke semua wilayah sebelum mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.
“Ya pendapatnya itu mendukung Pak Prabowo. Artinya, Bang Zul enggak pernah menyampaikan bahwa ini arahan Pak Jokowi. Ini saya pastikan, saya enggak bohong,” ujar Yandri.
PAN dan Golkar resmi mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto. Mereka bergabung dengan Gerindra dan PKB yang sudah mendukung Prabowo sebelumnya.
Dengan demikian, sembilan partai di parlemen telah menunjukkan dukungannya masing-masing. PDIP dan PPP mendukung Ganjar Pranowo. Sementara itu, NasDem, PKS, dan Demokrat mendukung Anies Baswedan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"