KONTEKS.CO.ID – Deklarasi dukungan terhadap Ketum Partai Gerindra Parbowo Subianto oleh Partai Golkar dan PAN dilaksanakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu, 13 Agustus 2023.
Kegiatan politik dalam rangka pengumuman dukungan terhadap Prabowo Subianto di museum ternyata menyalahi aturan dan dilarang keras oleh pemerintah.
Penyalahgunaan meseum sebagai kegiatan politik ini dipersoalkan netizen. Larangan penggunaan museum dalam kegiatan politik tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum.
Larangan penggunaa museum untuk kegiatan politik ada pada bagian kedua tentang kerja sama yang tertuang pada Pasal 39. Bahwa pengembangan museum dapat dilakukan dengan cara kerja sama dalam bidang pendidikan, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, serta pariwisata.
Kerja sama penggunaan museum harus dilakukan berdasarkan prinisp kesepakan, kesetaraan dan saling menguntungkan, tidak merusak koleksi, tidak mengomersialkan koleksi dan tidak digunakan untuk kepentingan politik tertentu.
Sesuai aturan yang ada ini, netizen kemudian mempertanyakan bagaimana kegiatan politik, berupa deklrasasi dukungan terhadap Prabowo Subianto bisa dilaksanakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Siapa yang memberikan izin untuk kegiatan politik ini.
Dari sumber resmi, PP Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum ini ditetapkan pada 19 Agustus 2015, dan pejabat yang menetapkan adalah Joko Widodo.
Sebelumnya disampaikan oleh Prabowo Subianto, bahwa pemilihan Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini hanya karena alasan memiliki aura perjuangan saja. Meski sebelumnya telah dicari beberapa tempat untuk acara politik ini.
“Kita cari beberapa tempat dan terakhir ini keputusan agak-agak singkat ya ternyata diambil kesimpulan bahwa di sinilah tempat yang paling baik karena membawa suatu aura perjuangan, juga kita dikawal ya walaupun ini hanya katakanlah suatu lambang batu, itu seolah ingatkan kita bahwa kita tidak boleh bertindak gegabah kita tidak boleh bertindak seenaknya,” katanya
“Kita jangan bertindak atas nama kepentingan kita, setulus-tulusnya, sedalam-dalamnya dari hati kita paling dalam kita bertindak bergerak untuk kepentingan rakyat Indonesia, kita yakin suatu tim ini ditambah nanti putra putri terbaik dari semua kekuatan, kita yakin kita bisa bawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara makmur dan kita bertekad berempat dan tambah semua, kita mau teruskan program-program yang baik oleh Pak Joko Widodo yang sudah terbukti berhasil, tapi kita ingin teruskan dan kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"